Langgam.id - Wali Kota Pariaman Genius Umar mendapat kesempatan berdiskusi dengan Word Intelectual Property Organization (WIPO). Organ ini merupakan salah satu lembaga PBB di bidang kekayaan intelektual.
Diskusi ini dilakukan ketika melakukan rangkaian kegiatan kunjungan kerja Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Jenewa, Swiss, Sabtu, 25/2, yang membahas perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (Haki).
Genius menyampaikan bahwa di Indonesia dan negara berkembang lainnya kekuatan ekonomi berada pada pelaku UMKM.
“Di negara berkembang pelaku UMKM mencapai 90 persen dan menjadi tulang punggung pengerak ekonomi negaranya, oleh sebab itu kekayaan intelektual sangat penting untuk mengembangkan produk UMKM,” ujarnya, sebagaimana dirilis situs resmi Pemko Pariaman.
“Rencana strategi menengah dalam pengembangan kekayaan intelektual ini meliputi UMKM, pemuda dan wanita. UMKM karena mencapai 90 persen, kemudian banyak dilakoni oleh pemuda dan wanita,” ujarnya.
Kota Pariaman memiliki banyak pelaku UMKM dan juga banyak ide sehinga bisa mengembangkan produk yang unik dan laku di pasar global.
“Saya mencontohkan Kota Pariaman memiliki festival budaya Tabuik yang diadakan setiap tahun. Festival ini harus didaftarkan untuk mendapatkan pembinaan melalui WIPO, sehingga melalui pembinaannya masyarakat bisa lebih mengembangkan ide-idenya dan menghasilkan suatu produk untuk mengangkat ekonominya,” tuturnya.
Wakil direktur WIPO, Hasan juga menjelaskan bahwa WIPO telah banyak melakukan pembinaan kepada wanita yang bergerak di bidang UMKM diberbagai negara. Mereka dilatih untuk branding strategy dan product kwality, sehingga menghasilkan kelompok wanita tangguh dengan produk UMKM yang berkualitas. (*/SS)