Langgam.id - Total produksi padi Sumatra Barat (Sumbar) pada 2022 mencapai 1,4 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah ini naik sebesar 105.665 ton dibandingkan tahun 2021.
Tiga kabupaten menjadi produsen padi terbesar di Sumbar tersebar sejak dari dataran tinggi hingga wilayah pesisir.
Demikian termuat dalam laporan bulanan data sosial ekonomi Provinsi Sumatera Barat yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumbar pada Jumat (20/1/2023).
Kepala BPS Provinsi Sumbar Herum Fajarwati dalam pengantar laporan itu menyatakan, data dan informasi yang dimuat dalam laporan merupakan hasil pendataan langsung dan hasil kompilasi produk administrasi pemerintah yang dilakukan secara teratur (bulanan, triwulanan, tahunan) oleh jajaran BPS di seluruh Sumbar.
Laporan itu menyebutkan, produksi padi di Sumbar sepanjang Januari−September 2022 diperkirakan sebesar 1.013.162 ton gabah kering giling (GKG). Jumlah ini naik 26.277 ton (2,66 persen) dibanding rentang yang sama pada tahun 2021, dengan produksi 986.885 ton GKG.
Sementara itu, berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA Padi September 2022, potensi produksi padisepanjang Oktober−Desember 2022 ialah sebesar 409.712 ton GKG.
"Total produksi padi pada 2022 diperkirakan sebesar 1.422.874 ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 105.665 ton GKG (8,02 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 1.317.209 ton GKG," sebut publikasi itu.
Produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada Juli. Sedangkan pada 2022 diperkirakan terjadi di bulan Oktober. Sementara, produksi padi terendah pada 2022 dan 2021 terjadi pada bulan September.
Produksi padi pada September 2022 diperkirakan sebesar 58.598 ton GKG,sedangkan produksi padi pada Oktober 2022 sebesar 165.140 ton GKG.
Selanjutnya, menurut publikasi itu, tiga kabupaten dengan total produksi padi tertinggi pada 2022 adalah
Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Pesisir Selatan. Pada 2022, Kabupaten Solok menghasilkan 184.226 ton GKG, disusul Tanah Datar 179.784 ton dan Pesisir Selatan 163.601 ton.
Selanjutnya, Kabupaten Agam 158.508 ton, Pasaman 141.444 ton, Padang Pariaman 134.620 ton dan Limapuluh Kota 124.135 ton. Sedangkan kabupaten dan kota lainnya, di bawah 60 ribu ton GKG.
Menurut data BPS, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras, maka produksi padi sepanjang Januari−September 2022 diperkirakan setara dengan 586.644 ton beras. Jumlah ini naik sebanyak 15.215 ton (2,66 persen) dibandingkan rentang bulan yang sama pada 2021 yakni sebesar 571.429 ton.
Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober−Desember 2022 ialah sebesar 237.233 ton. Dengan demikian, total produksi beras pada 2022 diperkirakan sekitar 823.876 ton. Jumlah ini naik 61.182 ton (8,02 persen) dibandingkan produksi beras pada 2021 yakni sejumlah 762.694 ton. (*/SS)