Alih Fungsi Lahan, Pasbar Kehilangan 47 Ribu Ha Hutan Sejak 1996

Luas lahan perkebunan kelapa sawit di Sumatra Barat (Sumbar) berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2022 mencapai 251.591,14 hektare (Ha).

Kebun kelapa sawit. [foto: canva.com]

Setengah Lahan di Pasaman Barat Kini jadi Perkebunan Sawit

Langgam.id - Terjadi perubahan penggunaan lahan yang signifikan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat. Utamanya pada penggunaan lahan untuk hutan dan perkebunan kelapa sawit. Dalam rentang waktu 1996-2021, penggunaan lahan untuk perkebunan sawit di Pasaman Barat mengalami peningkatan signifikan.

Hal ini diketahui berdasarkan jurnal, "Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Hutan dan Kelapa Sawit Terhadap Penyerapan Co2 di Kabupaten Pasaman Barat" (2022). Penelitian tersebut terbit melalui Jurnal Pembangunan Nagari Vol. 7, No. 2, Badan Penelitan dan Pengambangan Sumatra Barat, pada 31 Desember 2022 lalu.

Secara umum penggunaan lahan di Kabupaten Pasaman Barat saat ini didominasi oleh perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan hasil interpretasi peta citra satelit tahun 2021 oleh tim peneliti dari Universitas Tamansiswa (Unitas) Padang, luas lahan perkebunan kelapa sawit saat ini sebesar 192.745,71 hektare (Ha). Atau 51,01% dari total lahan di Pasaman Barat.

Pada tahun 1996, luas perkebunan kelapa sawit tercatat seluas 87.629,85 Ha (23,20%). Selama tahun 1996 – 2021, terjadi peningkatan sebesar 105.115,8 Ha penggunaan lahan untuk sawit. Itu berarti, terjadi peningkatan pesat sebanyak 27,8% peruntukkan lahan untuk sawit di Pasbar. Sedangkan pada rentang waktu tersebut, lahan hutan mengalami penurunan sebesar 47.396,39 Ha.

Pada tahun 1996 jumlah luasan hutan berjumlah 163.354,00 Ha (43,23%), di tahun 2021 menjadi
115.957,60 Ha (30,70%). Ini menunjukkan hutan mengalami penurunan seluas 47.396,39 Ha. Artinya, Pasaman Barat kehilangan 12,54% persen hutannya pada rentang waktu tersebut.

Selain itu, Sawah mengalami penurunan seluas 47.483,18 Ha, dari 80.493,03 Ha pada
tahun 1996 menjadi 33.009.84 Ha pada tahun 2021. Lahan terbuka juga mengalami penurunan
seluas 43.194,32 Ha dari 43.533,81 Ha pada tahun 1996 menjadi 339,48 pada tahun 2021.

Sementara lahan terbangun mengalami peningkatan selama dua puluh lima tahun terakhir. Pada tahun 1996 luas lahan terbangun tercatat seluas 1.035,99 ha, meningkat seluas 32.137,57 ha menjadi 33.009,84 pada tahun 2021.

Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa penggunaan lahan perkebunan merupakan jenis penggunaan lahan terbesar di Kabupaten Pasaman Barat.

Heny Mariati, salah seorang tim peneliti mengatakan kepada Langgam.id, hal ini disebabkan karena perkebunan kelapa sawit merupakan komoditas yang berkembang paling pesat semenjak tahun 1995. "Peningkatan tajam luas perkebunan kelapa sawit terjadi pada periode 1995-1998 dan periode 2007-2010 terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera," katanya mengutip (Rochmayanto et. al., 2010) dari jurnal.

Ia juga menegaskan, Perubahan penggunaan lahan pada dasarnya merupakan hal yang tidak dapat dihindarikan. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat serta bertambahnya tuntutan kebutuhan masyarakat akan lahan menjadi faktor pendorong terjadinya alih fungsi lahan.

"Selain itu, faktor eksternal berupa kebutuhan industri dan ekspor beberapa komoditas perkebunan seperti minyak kelapa sawit ikut mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan atau alih fungsi lahan," kata Heny. (Dharma Harisa/ FS)

Baca Juga

Laga Semen Padang FC vs Dewa United berakhir 2-0 Jumat, (15/08/2025) di Stadion Haji Agus Salim. Foto Arif Pribadi/Langgam
Pelatih Dewa United: Semen Padang FC Kini Tim yang Berbeda
Semen Padang FC Vs Dewa United, Drama Dua Gol di Perpanjangan Waktu
Semen Padang FC Vs Dewa United, Drama Dua Gol di Perpanjangan Waktu
Semen Padang FC mulai memperkenalkan pemain asing baru untuk memperkuat tim guna mengarungi putaran kedua BRI Liga 1 musim 2024/2025.
Filipe Chaby dan Bruno Gomes Bawa Semen Padang FC Menang atas Dewa United
Pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida saat konfrensi pers jelang laga melawan Dewa United, Kamis 14/7/2025. Fajar H
Lawan Dewa United, Semen Padang FC Targetkan Tiga Poin Pertama
Vonis 7 tahun penjara kepada mantan Kepala BPN Sumbar Saiful dalam kasus korupsi pembebasan lahan tol Sumbar lebih rendah dari tuntutan jaksa
Korupsi Lahan Tol, Vonis Mantan Kepala BPN Sumbar Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa
Pengadilan Negeri Padang memvonis mantan Kepala Wilayah BPN Sumbar Saiful tujuh tahun penjara dalam kasus korupsi lahan tol Sumbar. IST
Korupsi Lahan Tol Padang-Sicincin, Mantan Kepala BPN Sumbar Divonis 7 Tahun Penjara