Langgam.id - Demi menyelamatkan Ikan Bilih, Ikan Endemik di Danau Singkarak, Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah meminta agar Kawasan Suaka (Resrvat) diperluas.
Sehingga, kata Mahyeldi, di Kawasan Suaka itu, masyarakat dilarang atau tidak dibolehkan melakukan aktivitas penangkapan Ikan Bilih.
"Sehingga Ikan Bilih dapat tumbuh dan berkembang secara alami di Kawasan Reservat tersebut," ujar Mahyeldi dikutip dari laman resmi milik Pemprov Sumbar, Kamis (24/11/2022).
Lalu, Mahyeldi juga mengutarakan, bahwa ia mendukung upaya penertiban bagan di Danau Singkarak, namun ia juga meminta harus ada upaya dari Pemerintah Provinsi untuk memikirkan mata pencaharian pemilik bagan, sehingga pendapatan mereka tidak terganggu.
"Pada waktu itu saya bertemu dengan wali nagari di sana untuk membahas pelebaran jalan di Danau Singkarak, maka akan banyak event yang bisa digelar untuk menggerakkan ekonomi dan membangkitkan potensi yang ada," ungkapnya.
Jika jalan sudah leba dan akses bagus serta lancar, lanjut Mahyeldi, maka banyak event yang bisa diselenggarakan, dan menggerakkan ekonomi masyarakat salingka Danau Singkarak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Desniarti mengungkapkan, keberadaan bagan atau jaring angkat menggunakan jala rapat merupakan faktor pemicu menurunnya populasi Ikan Bilih di Danau Singkarak.
Desniarti melaporkan, rekap data pemilik bagan dan jumlah bagan yang berada di Kabupaten Solok dan Tanah Datar berdasarkan hasil identifikasi dari wali nagari per tanggal 17 November 2022, terungkap pemilik bagan berjumlah sebanyak 206 orang, sedangkan jumlah bagan sebanyak 317 unit.
Menurut Desniarti, pemilik bagan pada umumnya merupakan masyarakat setempat atau Salingka Danau Singkarak dan bukan investor dari luar.
"Bagan dioperasikan pada malam hari dengan empat kali panen dalam semalam, dengan hasil panen Ikan Bilih 50-80 Kilogram per unit bagan. Jika Bagan beroperasi sebanyak 317 unit, maka hasil panennya 15.850–25.360 kilogram per hari," ucapnya.
Baca juga: Mahyeldi Minta Jaring Angkat Jala Rapat di Danau Singkarak Ditertibkan
Dikatakan Desniarti, jenis jaring angkat yang mengancam kelestarian Ikan Bilih tersebut menggunakan mata jaring yang sangat rapat, sebesar 2-4 milimeter, hal itu mengakibatkan overfishing yang dapat mengancam populasi Ikan Endemik di Danau Singkarak.
—