Langgam.id - Pada saat ini banyak aspek dalam kehidupan manusia nyaris tak bisa dilepaskan dari teknologi digital. Para pakar menyebut saat ini dunia tengah memasuki era industri 5.0 di mana digitalisasi menjadi kunci utamanya. Banyak sektor dalam masyarakat harus bertransformasi agar tetap sejalan dengan perkembangan tersebut.
Dunia pendidikan di Indonesia pun harus mengikuti perkembangan tersebut. Pemerintah kini tengah mempercepat digitalisasi di dunia pendidikan. Seperti dikutip dari laman Mendikburistek, digitalisasi atau pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran di sekolah menjadi keniscayaan. Pemanfaatan teknologi digital dilihat akan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Demikian pula dengan dunia pendidikan di Sumatra Barat (Sumbar). Pada 10 November hingga 5 Desember 2022 mendatang, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat mengadakan kegiatan Creative Learning in Digital Age (Mengembangkan Pembelajaran Kreatif di Era Digital), di Bukittinggi.
“Kegiatan ini diadakan agar dunia pendidikan Sumbar siap menghadapi era digital saat ini,” kata Prawira Salim yang dipercaya sebagai pelaksana kegiatan tersebut.
Lebih jauh, Prawira yang merupakan ketua Yayasan Dedikasi Edukasi Kualiva (DEK) Padang, sebuah yayasan yang bergerak dalam pengembangan pendidikan ini mengatakan bahwa pelatihan ini perlu diadakan agar tenaga pendidik di Sumbar bisa makin berkembang dan melek digital.
“Ini akan mendorong kuatnya sumber daya manusia di dunia pendidikan di Sumbar, ” ujarnya.
Wira mengatakan, dalam kegiatan ini para peserta akan dibekali dengan sejumlah soft skill, salah satunya ialah model kerangka pembelajaran terbaru.
“Kita akan beri materi kerangka kerja pembelajaran abad 21,” terangnya.
Ia juga mengatakan bahwa setelah mengikuti kegiatan tenaga pendidik di Sumbar memiliki paradigma baru yang lebih up-grade terhadap dunia pendidikan.
“Kita berharap dengan kegiatan ini bisa terbangun paradigma baru bagi guru dalam kegiatan pembelajaran,” pungkasnya.
Kegiatan atau bimbingan teknis (bimtek) ini akan diikuti oleh 450 peserta yang terdiri atas guru-guru dan kepala sekolah/wakil kepala sekolah dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Sumbar.
Bimtek ini terbagi dalam beberapa gelombang. Ratusan peserta akan dibagi dalam beberapa gelombang dengan peserta lebih kecil sehingga pelatihan menjadi lebih efisien, dan mereka pun dapat mengikuti pelatihan secara lebih intens.
Bimtek ini sendiri terselenggara dengan dana aspirasi yang digelontorkan oleh Supardi, Ketua DPRD Sumatra Barat dari fraksi Gerindra, dan dikelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
Sebelumnya bimtek serupa juga telah diadakan untuk ratusan tenaga pendidik dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Sumbar.
--