Langgam.id - Fadli Rahmadi asal Malalak, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) menjadi salah satu-satunya pemuda asal Sumbar menerima penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI sebagai pemuda pelopor.
Fadli Rahmadi meraih penghargaan itu karena dinilai layak menjadi Pemuda Pelopor Tingkat Nasional untuk kategori pangan, karena ia sukses dengan inovasi pangan lestari dan berkelanjutan, yaitu irup Kulit Manis Malbar Cassiavera.
Dikatakan Fadli, penghargaan itu ia terima saat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 yang digelar di Titik Nol Ibu Kota Nusantara, di Kalimantan Timur. Ia diundang ke ibukota baru itu sebagai salah seorang penerima penghargaan.
"Kemenpora RI mengundang pemuda terbaik 2022 yang terdiri dari Pemuda Pelopor Tingkat Nasional, Pemuda Berprestasi Tingkat Internasional, Wirausaha Muda Penggerak dan Wirausaha Muda Nasional, dan pemuda difabel berprestasi tingkat Nasional," ujar Fadli dikutip dari AmcNews, Senin (31/10/2022).
Menurut Fadli, ia berhasil meraih juara 3 sebagai Pemuda Pelopor Tingkat Nasional bidang pangan. Ia juga telah mendatangkan income bagi masyarakat di Kecamatan Malalak.
Prestasi ini, lanjut Fadli Rahmadi, diraih setelah melalui berbagai tahapan seleksi, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga berhasil menyaingi sejumlah pemuda dari 26 provinsi.
“Alhamdulillah, tahun ini kita mendapat kesempatan membuat sejarah baru untuk pemuda Indonesia. Dengan mengucapkan sumpah pemuda di calon ibu kota baru negara, yaitu Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur,” ucapnya.
Momentum sumpah pemuda kali ini, sebut Fadli, akan menjadi tambahan semangat dan memurnikan kembali semangat untuk menjadi tombak utama kemajuan daerah, maupun kemajuan Indonesia di tahun 2035.
“Mari kawan-kawan pemuda Sumatra Barat dan Indonesia, kita bergotong-royong berinovasi untuk daerah dan negara ini. Mari kita mulai inovasi ini dari hal kecil yang berdampak besar bagi sekitar,” imbaunya.
Baca juga: Pemuda Pelopor Asal Padang Lolos Ikuti Seleksi Tingkat Nasional
Dijelaskan Fadli, tahun 2023 Indonesia akan mengalami masa resesi terbesar. Hal ini akan berdampak kepada ekonomi dan sosial masyarakat di daerah. “Jalan keluar dari masalah ini inovasi dan kreatifitas dalam mengambil tantangan oleh para pemuda Indonesia,” katanya.
—