Langgam.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendatangi Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk riset asal usul penamaan wilayah di Sipora Utara.
Ketua Penelitian dari BRIN, Rita Novita mengatakan, berdasarkan hasil riset wal, umumnya penamaan desa atau dusun di Sopra Utara menggunakan bahasa Mentawai.
Namun, juga ada tiga desa yang tidak menggunakan bahasa Mentawai sama sekali, yaitu Desa Sipora Jaya, Sidomakmur dan Bukit Pamewa.
"Penamaan desa dan dusun di Sipora Utara memiliki asal usul yang patut di dokumentasikan, penamaan tersebut dapat dikelompokan ke dalam beberapa makna kategori, antara lain harapan masyarakat, binatang, tanaman, dan etnis," ujar Rita dikutip dari rilis resmi Prokopim Mentawai, Kamis (27/10/2022).
Dikatakan Rita, juga ada beberapa penamaan yang belum sesuai dengan makna dan asal usul disampaikan oleh masyarakat setempat, misalnya Dusun Mapaddegat awalnya dusun tersebut bernama Bele’Paddegat.
Sementara itu, Pj Bupati Mentawai, Martinus menyebutkan, penelitian itu terkait makna dan asal usul nama, itu penting dilakukan.
Baca juga: Capai 14,84 Persen, Penanggulangan Kemiskinan di Sumbar 2023 Fokus Mentawai
"Misalnya, penamaan Tuapejat sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Penamaan desa dan dusun harus kita dudukkan bersama. Kita berharap hasil penelitian bisa di terbitkan dalam bentuk buku, sehingga mendapatkan informasi terkait penamaan ini. Lalu, pendokumentasian penamaan yang lain, seperti Kebudayaan Mentawai juga harus dilakukan," ujarnya.