Langgam.id - Kecelakaan angkot di Kota Bukittinggi memakan korban jiwa, satu orang mahasiswi Institut Kesehatan Prima Nusantara dinyatakan meninggal dunia. Polisi mengaku terus melakukan penyelidikan hingga saat ini.
Kasat Lantas Polresta Bukittinggi, AKP Ghanda Novidiningrat memastikan, proses penyelidikan masih terus berjalan. Hingga Kamis (6/10/2022), belum ada penetapan tersangka.
"(Tersangka) belum. Tidak segampang itu langsung penetapan tersangka," kata Ghanda kepada langgam.id.
Diketahui, kecelakaan tunggal angkot berwarna merah BA 1885 LU itu menyeret 15 mahasiswi sebagai korban. Angkot, saat itu dikemudikan oleh sopir bernama Yondinir.
Ghanda menyebutkan, kecelakaan diduga akibat angkot mengalami rem blong. Apakah akan adanya pemeriksaan terhadap angkot di Bukittinggi, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan dinas perhubungan.
"Untuk pemeriksaan angkot, kita akan berkoordinasi dengan pihak Dishub (dinas perhubungan, red). Tidak bisa langsung kami lakukan pemeriksaan ke angkot-angkot," katanya.
Kecelakaan ini terjadi di Jalan Binuang, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, Rabu (5/10/2022) sekitar pukul 08.30 WIB. Angkot disinyalir sengaja disewa para mahasiswi untuk kegiatan kampus.
Menurut Ghanda, angkot datang dari arah atas ngarai menuju arah lambah. Sampai di lokasi mobil mengalami rem blong dan hilang kendali.
Baca Juga: Seorang Mahasiswi Korban Kecelakaan Angkot di Bukittinggi Meninggal Dunia
"Kemudian sopir angkot membanting setir ke kanan. Selanjutnya membentur pembatas jalan di sebelah kanan dari arah atas ngarai menuju lambah. Lalu berbalik arah dan terbalik dengan sisi kanan bagian atas," katanya.
—