Langgam.id - Retribusi surfing di Kabupaten Kepulauan Mentawai cukup tinggi. Hingga Oktober 2019, pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi surfing mencapai Rp6 miliar.
Angka tersebut didapat dari peselancar wisatawan mancanegara (wisman) yang menikmati ombak di tanah Sikerei tersebut.
Meski demikian, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Mentawai, Joni Anwar menyebutkan, retribusi surfing
untuk saat ini terbilang menurun dari tahun sebelumnya. Salah satu alasanya karena adanya proses eksekusi sengketa tanah di salah satu lokasi peselancar.
“Kalau retribusi surfing tahun ini ditargetkan mencapai Rp11 miliar. Hingga Oktober, baru sekitar Rp6 miliar. Target kami sebenarnya harus melebihi tahun lalu,” ujar Joni dihubungi langgam.id dari Padang, Jumat (11/10/2019).
Joni mengungkapkan, tahun 2018, target retribusi surfing hanya Rp9 miliar dan angka tersebut tercapai. Meskipun tahun ini lebih tinggi, ia optimistis pencapaian target dapat melebihi dari tahun-tahun sebelumnya.
"Tapi inilah kondisi semenjak bulan Agustus di tempat spot surfing itu masalah lokasi yang dieksekusi. Mudah-mudahan tercapailah target Rp11 miliar ini. Nanti hasilnya menjadi kewenangan Bappeda, untuk apa digunakan, yang tentu untuk infrastruktur dan fasilitas memberikan pelayanan untuk turis dan masyarakat Mentawai," katanya.
Penetapan retribusi surfing bagi peselancar ini telah ditetapkan Pemerintah Kepulauan Mentawai sejak tahun 2016. Retribusi akan dipungut oleh personel pahlawan retribusi atau pengawas pantai dan Tourism Information Center kepada peselancar.
"Hanya berlaku untuk turis yang akan surfing, kalau turis yang hanya menikmati budaya dan lainnya enggak dipunggut. (Retribusi) itu diambil saat mereka naik kapal, dan sampai di Mentawai ada petugas kita," tuturnya.
Retribusi surfing diterapkan sebesar Rp1 juta untuk satu orang turis dalam sekali kedatangan di Mentawai. Sementara, rengat waktu yang diberikan bisa mencapai selama 10 hari. Turis mancanegara yang banyak menikmati ombak Mentawai di antara berasal dari Australia, Brazil, Italy dan Amerika Serikat.
"Sampai sekarang sudah ribuan turis mancanegara yang datang ke Mentawai menikmati ombak. setidaknya ada 43 spot surfing yang bagus di Mentawai, dan bahkan sebagian telah bertaraf internasional. Musim ombak bagus itu di kisaran bulan Mei sampai Oktober ini," tutur Joni. (Irwanda/RC)