Langgam.id - Upaya mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar terus gencarkan program Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
Kepala Dinas (Kadis) Kehatan Kabupaten Tanah Datar, Yesrita Zedrianis menyebutkan, program G1R1J sudah disosilisasikan di masing-masing kecamatan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas serta Pemerintah Nagari.
“Adanya DBD ini, perlu kita lakukan pembarantasan terhadap jentik nyamuk yang menyebabkan DBD tersebut,” ujarnya melalui rilis yang diterima Langgam.id, Rabu (9/10/2019).
Makanya, kata Yesrita, diadakan program G1R1J. “Di sinilah peranan Jumantik atau Juru Pemantau Jentik yang berasal dari sukarelawan untuk memantau keadaan perkembangan dan keberadaan jentik nyamuk serta meningkatkan kewaspadaan warga menghadapi wabah DBD, terutama di tempat-tempat yang mempunyai potensi genangan air, seperti ban bekas, kaleng atau lainnya,” jelas Yesrita.
Dikatakannya, hingga September 2019, tercatat 97 kasus DBD ditemukan di Tanah Datar, satu orang dinataranya meninggal dunia. “Tahun lalu (2018) juga ada satu orang meninggal dunia akibat DBD, dengan catatan ditemukan kasus DBD sebanyak 147 kasus. Berarti, dalam dua tahun terkahir, Tanah Datar masih banyak terjadi kasus DBD,” ungkapnya.
Sementara itu, Sisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Tanah Datar, Mukhlis mengimbau warga agar melakukan PSN 3M Plus dalam pencegahan dan pemberantasan DBD.
“PSN 3M Plus yakni menguras/membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain, kemudian Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lainnya, serta Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas agar tidak jadi sarang nyamuk serta ditambah dengan program G1R1J,” ujarnya.
G1RIJ, kata Mukhlis, merupakan program bersifat sosial, diharap tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk sukseskan program ini.
“Gerakan ini bertujuan menciptakan lingkungan yang bersih, sehingga tercipta masyarakat yang sehat dan jauh dari DBD,” jelasnya.
Mukhlis berharap, Pemerintah Kecamatan, Pemerintahan Nagari mendukung program tersebut. “Mari sama-sama kita sukseskan program ini, tentunya harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait,” katanya. (*/ZE)