Usulkan Revisi UU, Wako Nilai Pemprov Tak Mungkin Awasi Laut Dekat Kota Pariaman

Usulkan Revisi UU, Wako Nilai Pemprov Tak Mungkin Awasi Laut Dekat Kota Pariaman

Wali Kota Pariaman dalam pertemuan dengan anggota DPD dan pejabat KKP. (Foto: MC Diskominfo Kota Pariaman)

Langgam.id - Wali Kota Pariaman Genius Umar menilai pemerintah provinsi akan kesulitan mengawasi laut dekat kabupaten dan kota, termasuk di Kota Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar). Karena itu, ia mengusulkan agar undang-undang yang mengatur kewenangan pengawasan laut perlu direvisi.

Hal tersebut ia sampaikan kepada Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Yorrys Raweyai dan sejumlah anggota DPD RI yang berkunjung ke Kota Pariaman, Sabtu (18/6/2022). Ikut juga adalam rombongan itu, pejabat Kementerian Kelautan Dan Perikanan (KKP).

"Kita mengharapkan dukungan dari DPD RI bisa mengusulkan agar merevisi UU tersebut karena tidak mungkin pemerintah provinsi melakukan pengawasan laut di Kota Pariaman," kata Genius, sebagaimana dirilis Diskominfo Pariaman, di situs resmi Pemko.

Aturan terbaru, UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah memang mengubah kewenangan pengawasan laut. Dalam aturan sebelumnya, pengawasan laut 0-4 mil dari pantai merupakan kewenangan pemerintah kabupaten dan kota. Sedangkan laut pada jarak 4-12 mil dari pantai jadi kewenangan pemerintah provinsi. Selanjutnya, di atas 12 mili menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Baca Juga: Wako Pariaman Temui Gubernur, Ini Usulan Pembangunan yang Disampaikan

UU No 23 Tahun 2014 mengatur pengawasan laut antara 0-12 mil dari pantai menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Perubahan ini sekaligus menghapus kewenangan pemerintah kabupaten dan kota dalam pengawasan laut.

Hal tersebut, menurutnya, yang sulit dilakukan oleh pemerintah provinsi. "Untuk mengawasi dan mengelola alam itu, hendaknya diserahkan kepada daerah terdekat," kata Genius.

Kepada anggota DPD RI dan pejabat KKP, Genius juga memaparkan konsep pembangunan Kota Pariaman yang berbasis perikanan, pertanian dan pariwisata.

"Sepanjang wilayah Kota Pariaman, pesisir pantainya adalah kawasan pertanian. Sesuai dengan potensi sektor perikanan dan kelautan Kota Pariaman, kita mengelola kawasan dengan perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta wisata bahari," ujarnya.

Wako Pariaman juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuan pemerintah pusat melalui komite II DPD. "Betul-betul dirasakan keberadaaan DPD di daerah, menjadi jembatan dari pusat ke daerah dan daerah dengan pusat,” tuturnya.

Genius juga menyampaikan, Kota Pariaman menjaga pantai dengan menanam pohon mangrove. Di kota ini juga ada kampung budidaya ikan yang terletak di Desa Cubadak Air, Pariaman Utara. Menurutnya, kawasan ini sudah mulai berkembang dan berkontribusi pada ekonomi masyarakat. (*/SS)

---

Dapatkan update berita Pariaman Sumatra Barat terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Pemko Pariaman akan menggelar iven pariwisata Pariaman Barayo 2025 pada 1-7 April mendatang. Pariaman Barayo merupakan salah iven
Pariaman Barayo 2025 Digelar 1-7 April, Ada 11 Destinasi Wisata yang Bisa Dikunjungi
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pariaman kembali dilanjutkan setelah sempat berhenti sementara waktu. Kini pelajar TK, SD, SMP,
Sempat Terhenti, Program Makan Bergizi Gratis di Pariaman Kembali Dilanjutkan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman berganti nama menjadi RSUD Prof H Muhammad Yamin SH. Pergantian nama rumah sakit yang berada di bawah
RSUD Pariaman Resmi Ganti Nama Jadi RSUD Prof H M Yamin SH
Persatuan Sepakbola Kota Pariaman (Persikopa) harus menelan kekelahan dari Duta FC dari Banten dalam babak final Piala Soeratin U-17.
Kalah di Final, Persikopa Pariaman Kembali Jadi Runner Up Piala Soeratin U-17 Nasional
BMKG mencatat terdapat 17 kali gempa bumi terjadi di Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 11-17 April 2025. Pada periode
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Pariaman Sore Ini
Hasil hitung cepat Pilkada Serentak 2024 menunjukkan empat wali kota petahana di Sumatra Barat (Sumbar) diperkirakan tidak melanjutkan
Empat Wali Kota Petahana di Sumbar Diperkirakan Tumbang di Pilkada 2024