Langgam.id - Daftar tunggu ibadah haji yang tersaji dalam aplikasi Haji Pintar atau website Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menunjukkan data estimasi keberangkatan semakin lama. Beberapa provinsi, masa tunggunya ada yang lebih dari 90 tahun.
Kasubdit Siskohat Ditjen PHU, Hasan Afandi mengatakan, mundurnya estimasi keberangkatan disebabkan bilangan pembagi daftar tunggu didasarkan pada kuota haji tahun berjalan.
"Estimasi keberangkatan selalu menggunakan angka kuota tahun terakhir sebagai angka pembagi. Tahun ini kebetulan kuota haji Indonesia hanya 100.051 atau sekitar 46 persen dari kuota normal tahun-tahun sebelumnya," ujar Hasan dikutip dari rilis Kemenag RI, Sabtu (18/6/2022).
Dikatakan Hasan, sebelum ada kepastian kuota penyelenggaraan haji 1443 Hijriah pada pertengahan Mei 2022, maka bilangan asumsi yang digunakan sebagai bilangan pembagi masih menggunakan kuota berdasarjan MoU penyelenggaraan haji 2020.
Lalu, ketika ada kepastian bahwa kuota haji 1443 Hijriah sekitar 100 ribu orang, maka bilangan pembaginya juga mengalami penyesuaian.
"Hal inilah yang secara otomatis menyebabkan estimasi keberangkatan semakin lama. Sebab, ketika kuota turun, maka otomatis estimasi keberangkatan akan naik," jelasnya.
Jika kuota kembali normal, sebut Hsal, misalnya kembali ke 210 ribu orang atau lebih, maka estimasi keberangkatan akan mengalami penyesuaian.
Hasan memastikan, perubahan estimasi keberangkatan bukan karena naiknya jumlah pendaftar dalam kurun Mei-Juni 2022.
"Kalau kenaikan jumlah pendaftar, dampaknya hanya pada yang baru mendaftar, tidak ada pengaruhnya terhadap perubahan estimasi keberangkatan jemaah yang sudah lama mendaftar," ucapnya.
Baca juga: Jemaah Haji Asal Pasaman yang Meninggal di Madinah Dimakamkan di Baqi
Hasan berharap tahun depan kuota haji Indonesia kembali normal, bahkan lebih banyak dari kuota normalnya. Sehingga, estimasi keberangkatan jemaah akan kembali berubah, sesuai bilangan pembaginya.
"Jika kuota nasional kembali 100 persen, secara otomatis, estimasi keberangkatan akan menyesuaikan kembali, karena sistem aplikasinya memang begitu," katanya.