Pencak Silat Diwacanakan Masuk Kurikulum Tambahan di Sekolah

Pencak Silat Diwacanakan Masuk Kurikulum Tambahan di Sekolah

Pelantikan pengurus IPSI Sumbar. [Humas]

Langgam.id – Pencak silat diwacanakan masuk dalam kurikulum tambahan di sekolah. Wacana itu mengapung saat pelantikan Pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumbar yang berlangsung di Payakumbuh, Sabtu (11/6/2022).

Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah mengakui iven-iven silat tradisi Minangkabau akhir-akhir mulai sepi akhir-akhir ini. Langkah strategis untuk melestarikan silat tradisi perlu dilaksanakan.

Menurut Ketua DPRD Sumbar Supardi, pemerintah daerah perlu memasukkan pencak silat dalam kurikulum tambahan di sekolah. Terutama, katanya, pada jenjang pendidikan dasar (SD) dan menengah pertama (SMP).

Syaifullah sependapat, salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan memasukan silat tradisi dalam kurikulum pendidikan. Pihaknya perlu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Sumbar agar silat tradisi dilestarikan dari generasi ke generasi,

“Mestinya dimasukan sebagai kurikulum tambahan. Ini bisa menjadi salah satu upaya pemerintah daerah memperhatikan kelestarian silat,” kata Supardi.

Menurutnya, iven-iven silat mulai sepi saat sekarang. Kondisi ini dikhawatirkan akan menggerus kelestarian olahraga yang telah masuk dalam situs warisan budaya dunia ini.

Tidak hanya memasukan silat sebagai kurikulum tambahan, namun, pemerintah daerah harus memberikan ruang lebih terhadap perguruan- perguruannya di Sumbar. Harusnya pesilat dan perguruan difasilitasi untuk menyebarkan ilmu yang dimiliki.

Kemudian, pesilat Sumbar mesti meningkatkan kapasitas diri. Penting bagi mereka untuk mengetahui perkembangan dunia silat pada masa sekarang.

“Intervensi pemerintah diperlukan untuk melestatikan silat tradisi. Mengingat silat Sumbar telah sulit dan tidak banyak yang melirik, para tua-tua silat Sumbar juga harus turun gunung mengatasi kondisi ini,” katanya.

Supardi sendiri dalam banyak kesempatan menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai positif yang terkandung dalam karifan lokal, salah satunya silek tradisi. Silek menurutnya bisa menjadi bekal untuk menghadapi ragam tantangan zaman.

Silek bukan sebatas gerak fisik semata. Menurutnya, silek juga bisa menjadi kunci untuk memasuki pengetahuan yang lebih luas.

Baca Juga: Galanggang Silek Tradisi Sajikan Beragam Pertunjukan Silek

“Silek harus kembali menjadi pembentuk karakter bagi masyarakat Minang,” katanya yang juga Ketua IPSI Sumbar itu.

Dapatkan update berita Sumatra Barat terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Perantau Minang Ferry Irwandi Berhasil Kumpulkan Rp 10 Miliar dalam 24 Jam untuk Korban Banjir Sumatra
Perantau Minang Ferry Irwandi Berhasil Kumpulkan Rp 10 Miliar dalam 24 Jam untuk Korban Banjir Sumatra
Bocoran dari pihak penyelenggara Student Literasi Camp (SLC) 2024, akan digelar selama 4 hari, 17-20 Mei 2024. Selama itu, peserta akan
Mausim Akhir November
Total kerugian sementara akibat bencana hidrometeorologi yang melanda Sumbar mencapai Rp1 triliun lebih. Hal itu diketahui dari data yang
BPBD Evakuasi 16 Jenazah Korban Galodo Silaing Jembatan Kembar
Terisolir Akses Putus, Warga di Sejumlah Nagari di Palembayan Butuh Bantuan Sembako
Terisolir Akses Putus, Warga di Sejumlah Nagari di Palembayan Butuh Bantuan Sembako
Proses evakuasi korban galodo di kawasan jembatan kembar, Silaing Bawah, Padang Panjang, Sabtu (29/11/2025). BPBD
Galodo Jembatan Kembar Silaing, Tiga Jenazah Korban Berhasil Dievakuasi
Proses evakuasi korban banjir bandang atau galodo di Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Jumat (27/11/2025. BPBD
Rekap Bencana Sumbar: 88 Meninggal, 85 Orang Hilang