Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Cerita Penjual Es Asal Sungai Sapih Bermalam di Rumah Wali Kota Padang
Langgam.id - Penjual es asal Jalan Usang Kelurahan Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang Fitriani (39) punya cerita sendiri saat diajak bermalam di rumah dinas Wali Kota Hendri Septa, Selasa (26/4/2022).
Fitriani dan suaminya, Juneidi Said (41) tinggal di sebuah rumah sederhana bersama dua buah hatinya Dzatun Nithaqaini (10) dan Dzakira Thalita Zahra (7). , mereka haru, tak kuasa bahagia.
Mereka keluarga terakhir yang menginap "Semalam di Palanta (Semata)" dan dibedah rumahnya Ramadan 1443 H ini.
"Kami diajak tinggal sehari di rumah dinas wali kota, berbuka puasa dan makan sahur bersama Pak Wali dan istri beliau," kata Fitriani.
Keluarganya juga diajak bermain ke Kids Kingdom, wahana bermain anak di Jalan Sawahan. Fitriani mengaku anak-anaknya senang karena belum pernah main ke sana.
Selain diajak menginap di rumah dinas, melalui program Semata, wali kota juga akan membedah rumah penerima. Fitriani keluarga terakhir yang mendapatkan bantuan di Ramadan tahun ini.
Rahmat lain bagi Fitriani, anak bungsunya Dzakira Thalita Zahra, yang selama ini memiliki gangguan pendengaran, tidak bisa berbicara, juga akan dibantu oleh wali kota.
"Semoga pengobatan anak saya berjalan lancar sesuai harapan. Alhamdulillah, ini rezeki dan berkah yang sangat luar biasa bagi kita di bulan puasa ini," tutur Fitriani.
Ceritanya, rumah yang mereka tinggali selama ini, dibangun seadanya karena ketidakmampuan ekonomi keluarga. Atap rumah banyak yang bocor, berdinding papan, dan seng yang memprihatinkan.
Rumah mereka tidak memiliki kamar dan MCK memadai. Anak-anak terpaksa tidur sekamar meski mereka sudah beranjak remaja.
Fitriani mengaku, untuk membantu kebutuhan sehari-hari, dia terkadang berjualan es tidak jauh dari rumahnya. Sementara suami berpenghasilan pas-pasan, bekerja sebagai operator air minum isi ulang.
Wali Kota Hendri Septa mengatakan, lewat program Semata, Pemerintah Kota Padang bersama Baznas Kota Padang membantu sebelas keluarga dhuafa dari 11 kecamatan di Kota Padang yang tinggal di rumah tak layak huni.
"Semoga apa yang telah kita lakukan melalui program Semata ini memberikan keberkahan untuk kita semua," kata Hendri Septa.
Hendri juga menyebut, program Semata bertujuan membangun kepedulian sosial bagi sesama warga Kota Padang. Program Semata di bulan Ramadhan saja diakui tidak cukup untuk menjadikan semua rumah layak huni di Kota Padang.
Data Dinas Sosial Kota Padang, sekitar 120 ribu kepala keluarga (KK) kurang mampu masih tinggal di rumah tidak layak huni.
Baca juga: Semata Jilid II, Ibu 3 Anak Kaget Dapat Bantuan Bedah Rumah
"Kita sangat berharap, program Semata ini mampu mengetuk banyak pintu hati, untuk bisa saling peduli. Baik dari unsur BUMN/BUMD, Perbankan serta perusahaan swasta dan pemangku kepentingan lainnya," kata Hendri Septa.
—