Langgam.id - Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Nasrul Abit menyebutkan bahwah pemerintah Papua berharap perantau Minang tidak eksodus dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers setelah kunjungan langsung ke Papua, untuk memastikan keadaan perantau Minang yang ada di sana, pasca kerusuhan yang terjadi di Wamena.
"Perekonomian di Wamena digerakkan oleh pedagang-pedagang yang saat ini mengungsi, setelah kerusuhan di Wamena, sekira 1.470 warga Sumbar mengungsi," ujar Nasrul Abit di kantor Gubernur Sumbar, Senin (30/9/2019).
Sementara, jumlah perantau Minang yang ada di sekitar Wamena, kata Nasrul, lebih dari 2.000 orang. Rata-rata berptofesi sebagai pedagang, sebagian besar mereka berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan. "Pemerintah Papua tidak menginginkan perantau Minang eksodus. Di Kota Wamena itu, orang luar semua. Orang Minang di sana, kebanyakan berjualan bahan pokok dan rumah tangga," jelas Nasrul menyampaikan pesan dari Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Nasrul mengaku sudah bertemu dengan Gubernur Papua, Kapolda Papua, Boy Rafli, Panglima Kodam serta sejumlah tokoh masyarakat Minang di Papua. Menurut Narsul, aparat sudah menjamin keamanan di Papua.
"Pak Gubernur Papua menjamin keamanan, pak Danrem juga, bahwa mereka sudah adakan pasukan untuk mengamankan, cuma masyarakat masih was-was trauma dan takut sehingga ingin pulang," jelasnya.
Dikatakan Nasrul, saat ini pemerintah setempat sedang berusaha untuk memulihkan kondisi seperti semula, sekolah-sekolah di sana juga sudah dimulai. "Kalau kita (Pemprov Sumbar) tergantung ke masyarakat itu sendiri, kalau mau pulang, silahkan, kalau mau menetap juga tidak apa-apa," kata orang nomor dua di Sumbar tersebut. (Rahmadi/ZE)