Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno, mengatakan peringatan Hari Anak Nasional merupakan momentum dan mengajak semua masyarakat untuk selalu peduli dan mengupayakan melindungi anak-anak karena anak-anak merupakan aset bangsa.
Ia menyampaikan itu di depan ratusan anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) perwakilan se Sumatra Barat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional yang bertempat di Lapangan Kantor Gubernur Sumbar, Padang, Jum'at (27/9/2019).
Dari keterangan resmi, Sabtu, (28/9/2019) gubernur mengatakan kepedulian pada anak harus terus ditingkatkan dan berikan haknya. Diantaranya pendidikan dan kesehatan sebagai bekal dalam melanjutkan estafet kepemimpinan di Indonesia.
Lebih lanjut Ia mengatakan, yang perlu diperhatikan bagaimana melindungi anak dari perilaku sex menyimpang dari predator anak di tengah masyarakat. Karena pelakunya kebanyakan adalah orang-orang terdekat dari korban. Dimulai dari rumah tangga, keluarga dan lingkungan.
"Saya mengajak agar selalu menjaga anak-anak kita dari predator atau pemangsa anak, karena dia ada didekat kita, lindungi anak kita, jangan sampai lengah," ucapnya.
Dia memberi saran, bagi orangtua luangkan waktu untuk keluarga, jangan sibuk sendiri. Sehingga bisa lupa dengan anak. Hal itu sama saja memberi peluang bagi pemangsa anak.
Gubernur juga menghimbau, agar semua pihak harus saling bersinergis untuk bisa mewujudkan Sumbar Provinsi Layak Anak dan menuju Indonesia Layak Anak.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Sumbar Nevi Zuairina mengatakan, untuk menjadi manusia yang unggul, berdaya saing dan memiliki karakter, haruslah dimulai dari keluarga. Peran keluarga yang sangat penting seperti pemberian asupan gizi pada anak sejak usia dini.
Hal ini merupakan dalah satu upaya pencegahan terhadap pertumbuhan kesehatan anak yakni stunting. Hal itu mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak sesuai dengan usianya atau kerdil.
"Untuk itu, saya berharap agar selalu berkaloborasi dengan pemerintah dan guru untuk mencapai predikat daerah layak anak," katanya.
Ia juga berpesan, orangtua dan guru perlu lebih banyak berikan sentuhan kasih sayang dan memperhatikan anak-anak dari teknologi informasi terutama kecanduan penggunaan Handphone.
“Kita tidak bisa menuntut anak kita menjadi terbaik, jika kita sendiri belum menjadi orang tua yang baik”, tuturnya. (Rdi)