Respons PO Bus Sumbar Soal Mudik Diperbolehkan: Sambut Baik Tapi Khawatir

Bus merupakan salah satu transportasi umum yang paling banyak diminati oleh para perantau untuk pulang ke kampung halaman saat lebaran.

Para penumpang menaiki bus NPM. [foto: Irwanda/langgam.id]

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Sejumlah PO bus menanti animo mudik para perantau minang pada momen lebaran tahun ini.

Langgam.id - Sejumlah perusahaan otobus (PO) menanti animo mudik atau pulang kampung para perantau minang dari luar daerah pada momen lebaran tahun ini.

Pasalnya, sejak awal pandemi, pemerintah membatasi mobilitas masyarakat untuk mudik.

Diprediksi, akan terjadi ledakan jumlah pemudik di tahun ini. Pasalnya, para perantau sudah dua kali lebaran tidak bisa pulang kampung karena kebijakan PPKM dan kondisi pandemi yang masih mengalami peningkatan.

Agen Perusahaan Otobus (PO) NPM, Hariyando mengatakan, khusus di Sumatra Barat (Sumbar), moda transportasi darat cukup diminati oleh perantau yang akan pulang kampung.

"Ini adalah mudik pertama sejak pandemi bagi perusahaan otobus (PO) untuk kembali bangkit," kata Hari kepada langgam.id, Senin (28/3/2022).

Dia mengatakan, belum bisa melihat perkembangan apakah terjadi peningkatan pengguna transportasi bus oleh masyarakat yang akan mudik.

"Sekarang masih abu-abu. Pemesanan kursi untuk menjelang lebaran belum terlihat," katanya.

Hari merespons baik kebijakan pemerintah yang lebih melonggarkan persyaratan keluar masuk daerah. Tidak seperti sebelum-sebelumnya, yang mengharuskan masyarakat melakukan tes PCR.

"Orang jadi berpikir ulang kalau syaratnya seperti dulu. Tapi mudah-mudahan tahun ini tidak terlalu ketat," katanya.

Sampai hari ini, PO NPM sendiri, kata Hari, belum memastikan kenaikan tarif bus pada momen lebaran. Biasanya, setiap menjelang lebaran, akan terjadi kenaikan tarif bus Sumbar-Jakarta atau ke daerah lainnya, dan sebaliknya.

"10-15 persen naik menjelang lebaran. Tapi sekarang belum jelas bagaimana ke depannya," kata dia.

Terpisah, Manajer Operasional PO ANS Adrian mengatakan, kendati lebih dipermudah, ia menilai adanya persyaratan vaksinasi booster bagi calon pemudik nantinya cukup membuat pengusaha transportasi khawatir.

"Kalau sudah vaksinasi tahap satu dan dua, itu kan sudah cukup. Mengapa harus diperumit," kata dia.

Padahal, menurut Adrian, momen lebaran 2022 ini adalah kesempatan para perantau pulang kampung setelah dua tahun terhalang pandemi.

"Kita berharap masyarakat juga antusias naik bus lagi," katanya.

Untuk tarif ongkos lebaran, Adrian mengatakan akan menunggu instruksi dari Dirjen Perhubungan Darat. "Kalau ada kenaikan, kita ikut. Tarif ini arahan dari dishub," ungkapnya.

Biasanya, kata Adrian, pada momen lebaran, PO ANS bisa mengoperasikan delapan sampai 10 armada per harinya tujuan Jakarta-Sumbar, dan sebaliknya.

"Semoga lebaran tahun ini perekonomian kembali menggeliat karena banyak perantau yang pulang kampung," katanya.

Baca juga: Kata Jokowi, Tarawih Berjamaah di Masjid dan Mudik Lebaran Tahun Ini Diizinkan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, bahwa pemerintah mengizinkan untuk mudik tahun ini.

“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran, juga dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster,” bebernya.

Ia menambahkan, bahwa bagi pemudik, juga harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Dapatkan update berita Padang – berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Embarkasi Padang Berangkatkan 6.294 Jemaah Haji Naik Lion Air, 4.613 Orang dari Sumbar
Embarkasi Padang Berangkatkan 6.294 Jemaah Haji Naik Lion Air, 4.613 Orang dari Sumbar
Kecelakaan Beruntun di Silaing Bawah, Truk Tabrak 4 Mobil dan 3 Sepeda Motor
Kecelakaan Beruntun di Silaing Bawah, Truk Tabrak 4 Mobil dan 3 Sepeda Motor
Kakak-Adik di Solok Berebut Rumah Berujung Dibakar, 2 Balita Nyaris Jadi Korban
Kakak-Adik di Solok Berebut Rumah Berujung Dibakar, 2 Balita Nyaris Jadi Korban
Pesantren Taruna Rabbani di Solok Temukan Kloning Gas, 100 Persen Organik
Pesantren Taruna Rabbani di Solok Temukan Kloning Gas, 100 Persen Organik
Lion Air Gunakan Pesawat Berusia 5-7 Tahun untuk Angkut Jemaah Haji Embarkasi Padang
Lion Air Gunakan Pesawat Berusia 5-7 Tahun untuk Angkut Jemaah Haji Embarkasi Padang
Sesar Sianok Picu Gempa M 4,6 di Padang Panjang
Sesar Sianok Picu Gempa M 4,6 di Padang Panjang