Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Terdapat sejumlah tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadan di Sumatra Barat (Sumbar).
Langgam.id - Tidak beberapa hari lagi, bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat Islam di dunia yaitu Ramadan, akan tiba. Bulan ini hanya datang sekali dalam setahun.
Di Sumatra Barat (Sumbar) terdapat sejumlah tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadan. Tradisi tersebut merupakan kemeriahan turun temurun untuk menyambut kedatangan Ramadan.
Tradisi-tradisi tersebut hingga saat ini masih ada dan terpeliharan serta bisa dijumpai di daerah-daerah Sumbar.
Berikut tradisi-tradisi jelang Ramadan yang ditemui di Sumbar:
1. Ziarah Kubur
Ziarah kubur merupakan salah satu tradisi yang dilakukan sebagian masyarakat jelang Ramadan. Mereka berziarah ke makam orang tua dan juga ke makam orang saleh dan para wali.
Di Padang sendiri, ziarah makam jelang Ramadan sudah mulai ramai dilakukan. Seperti di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam yang sudah ramai oleh peziarah pada Minggu (28/3/2022).
Setelah berziarah akan dilakukan juga gotong royong membersihkan pandam (lokasi) pekuburan. Di Sumbar, lokasi perkuburan juga dikelompokan berdasarkan suku, tempat tinggal dan nagari.
2. Membersihkan Masjid
Membersihkan masjid biasanya dilaksanakan oleh penjaga masjid. Akan tetapi jelang bulan puasa, masyarakat bergotong royong membersihkan masjid agar siap untuk dipakai selama Ramadan dan Idul fitri nantinya.
Kemudian, diakhir acara biasanya ada acara makan-makan dan silaturahmi antara masyarakat sekitar masjid.
3. Malamang
Tradisi ini bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan sebagai bagian dari kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara bersama oleh sekelompok atau kerabat.
Tujuannya untuk sarana berkumpul dan mempererat tali silaturahmi menunggu datangnya bulan Ramadhan.
Lemang terbuat dari penggabungan antara beras ketan putih dan santan yang dimasukkan ke dalam bambu yang dijadikan sebagai simbol saat diselenggarakannya peringatan Maulid Nabi.
Cara memasaknya adalah dengan mendirikan batang bambu lemang di atas tungku khusus pembakaran.
4. Marandang
Memasang rendang atau marandang juga menjadi tradisi rutin bagi masyarakat Sumbar dalam menyambut Ramadan.
Rendang merupakan masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan.
Di antaranya cabai, serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak.
Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat.
Tidak mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu.
5. Manjalang Mintuo
Manjalang mintuo merupakan tradisi silatuhrami dengan mengantarkan lamang dan kue ke rumah mertua bagi perempuan yang baru memasuki jenjang pernikahan.
Tradisi manjalang mintuo biasanya dilakukan beberapa hari menjelang Ramadan.
6. Balimau
Balimau merupakan tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau. Tradisi ini biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian.
Baca juga: Imsakiyah Ramadan 1443 H Sudah Bisa Diunduh, di Padang Berbuka Paling Cepat Pukul 18.20
Latar belakang dari balimau adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadan, sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Secara lahir, menyucikan diri adalah mandi yang bersih.
—