International Women's Day, YLBHI Minta Hentikan Diskriminasi Terhadap Perempuan

Berita terbaru dan terkini hari ini: YLBHI menuntut negara untuk menghentikan diskriminasi terhadap perempuan.

Ilustrasi. [foto: canva.com]

Berita terbaru dan terkini hari ini: YLBHI dan 17 LBH kantor yang tersebar di seluruh Indonesia menuntut negara untuk menghentikan diskriminasi terhadap perempuan.

Langgam.id - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan 17 LBH kantor yang tersebar di seluruh Indonesia menuntut negara untuk menghentikan diskriminasi terhadap perempuan.

Hal itu disampaikan dalam konferensi press secara daring dalam rangka Peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day  yang diperingati setiap 8 Maret.

Dalam kegiatan itu, Anggota YLBHI, Pratiwi Febry mengatakan Indonesia sudah 38 tahun meratifikasi konvensi CEDAW tentang penghapusan diskriminasi terhadap perempuan.

CEDAW (Convention on Elimination of All Forms of Discrimation Againts Women) adalah sebuah kesepakatan hak asasi internasional yang secara khusus mengatur hak-hak perempuan.

Konvensi itu terangnya, ditetapkan dalam sidang umum PBB pada 18 Desember 1979 dan berlaku pada 3 September 1981.

"Indonesia sudah meratifikasi konvensi tersebut melalui UU Nomor 7 Tahun 1984," kata Pratiwi.

Kendati sudah lama meratifikasi konvensi itu ke dalam undang-undang, Pratiwi mengatakan, bahwa kekerasan terhadap perempuan justru semakin meningkat. Terlebih lagi di era digital yang sangat rentan bagi perempuan.

Pratiwi memandang, berbagai kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan tidak ditangani dengan baik oleh negara.

"Laporan yang dipaparkan merupakan puncak gunung es. Kondisi rill di lapangan bahkan jauh lebih banyak dan jauh lebih besar jumlah ketidakadilan kepada perempuan," ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa kondisi perempuan dari berbagai kalangan masih jauh dari kesetaraan dan keadilan.

"Seluruh bentuk ketidakadilan itu adalah bentuk bias negara terhadap perempuan. Negara sendiri telah menjadikan perempuan sebagai warga negara kelas dua," ujarnya.

Untuk itu, Pratiwi mengatakan, YLBHI dan 17 LBH Kantor menyerukan sejumlah tuntuan kepada negara untuk menegakkan keadilan terhadap perempuan.

YLBHI, kata Pratiwi, menuntut DPR dan pemerintah segera melakukan pembahasan dan pengesahan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.

"Selain itu, pemerintah dan pemerintah daerah menghentikan segala bentuk perampasan tanah, air, sumber daya alam dan perampasan ruang hidup perempuan," kata Pratiwi.

Selain itu, YLBHI juga menuntut aparat penegak hukum untuk menghentikan diskriminasi terhadap aktivis HAM perempuan.

Baca juga: WCC Nurani Perempuan Terima 8 Kasus Dugaan Kekerasan Awal 2022

"Aparat penegak hukum harus memastikan terselenggaranya proses penegakan hukum dan peradilan yang bereadilan, berprespektif korban serta adil gender," beber Pratiwi.

Dapatkan update berita terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tag:

Baca Juga

Ratusan Korban Jiwa di Stadion Kanjuruhan: Negara Diminta Bertanggung Jawab
Ratusan Korban Jiwa di Stadion Kanjuruhan: Negara Diminta Bertanggung Jawab
Berita terbaru dan terkini hari ini: Eks Ketua YLBHImenegaskan sejak revisi UU KPK pada 2019 silam, UU tidak dibuat untuk kepentingan rakyat.
Eks Ketua YLBHI Asfinawati: Sejak 2019, UU Tidak Pernah Dibuat untuk Rakyat
Punya Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Biayai Proyek Strategis di Daerah
Punya Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Biayai Proyek Strategis di Daerah
Sisi Lain Pemilu 2024 ala Generasi milenial dan Gen Z
Survei Spektrum Politika di Agam: 3 Paslon Bersaing Ketat
Pemko dan DPRD Padang Sepakati APBD 2025 Sebesar Rp2,86 Triliun
Pemko dan DPRD Padang Sepakati APBD 2025 Sebesar Rp2,86 Triliun
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan menghadiri sidang paripurna dengan agenda Pengambilan Sumpah Wakil Ketua I
Hadiri Pelantikan Sujito Jadi Wakil Ketua DPRD Dharmasraya, Sutan Riska: Semoga Amanah