Langgam.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar akhirnya meliburkan proses belajar mengajar bagi siswa hingga Senin (23/9/2019). Hal ini merupakan akibat dari kondisi udara di Tanah Datar yang sudah masuk kategori tidak sehat karena terpapar kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Riau, Jambi dan Sumatra Selatan.
Proses diliburkannya para siswa telah dilakukan sejak Sabtu (21/9). Keputusan tersebut diambil Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana kabut asap.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar Riswandi membenarkan hal tersebut. Ia tidak menampik proses diliburkannya proses belajar mengajar akan diperpanjang hingga satu hari kedepan.
"Untuk kondisi proses belajar mengajar pada hari Selasa tanggal 24 September nanti menunggu perkembangan kualitas udara apakah masih buruk pada hari Senin esok," ujar Riswandi kepada wartawan yang dikutip langgam.id, Minggu (22/9/2019).
Riswandi meminta pihak sekolah menyampaikan imbauan kepada wali murid untuk dapat membimbing anak-anak belajar di rumah selama proses belajar mengajar di sekolah diliburkan.
"Libur itu diharapan siswa bisa memanfaatkan momen tersebut untuk belajar di rumah masing-masing," katanya.
Sebelumnya, Pemkab Tanah Datar telah menggelar rapat terbatas dan melakukan pengukuran Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). Dari hasil tersebut ISPU di Tanah Datar berada pada angka 139,6 dengan PM 10 (Partikulat) berada pada angka 229,2 yang menunjukkan kondisi udara tergolong tidak sehat.
Pemkab Tanah Datar juga mengharapkan semua pihak untuk selalu siaga dalam menghadapi hal tersebut, terutama Dinas Kesehatan beserta dengan jajarannya hingga ke Puskesmas.
Kepada warga masyarakat juga mengurangi aktifitas diluar ruangan serta tidak membakar sampah sembarangan yang bisa memicu terjadinya kebakaran lahan dan menambah kabut asap. (*/Irwanda)