Langgam.id - Manajemen Bank Nagari menargetkan perolehan laba tahun ini sebesar Rp463 miliar, setelah tahun lalu mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi covid-19.
Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad mengatakan perseroan menargetkan perolehan laba setidaknya mencapai Rp463 miliar atau tumbuh sekitar 11,5 persen dari perolehan tahun sebelumnya yang mencapai Rp416 miliar.
"Kita tidak muluk-muluk (tumbuhnya), karena pemerintah juga tengah berjibaku untuk pemulihan ekonomi. Tentu kita upayakan realisasinya di atas target," katanya belum lama ini.
Secara umum, ia menargetkan kinerja Bank Nagari bisa tumbuh 7,5 persen - 8 persen tahun ini, sesuai proyeksi dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adapun, sepanjang 2021 bank milik Pemprov Sumbar dan pemerintah kabupaten/kota se Sumbar itu berhasil membukukan laba bersih Rp416 miliar atau tumbuh 26 persen dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp330 miliar.
Irsyad mengatakan capaian laba tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah Bank Nagari. Apalagi, sepanjang 2021, industri perbankan masih mengalami tekanan akibat pandemi covid-19.
“Perolehan laba kita tahun 2021 sebesar Rp416 miliar (unaudited). Perkiraan kami hasil audit nanti juga tidak akan jauh-jauh meleset, kalaupun meleset paling jauh Rp406 miliar,” katanya, dalam ekspose kinerja 2021, pada Jumat (21/1/2022) lalu.
Menurutnya, pendapatan laba Bank Nagari mengalami peningkatan didorong meningkatnya pendapatan bunga dan efisiensi beban bunga dana, sehingga rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) juga turun signifikan menjadi 81,51 persen.
Selain itu, aset perseroan juga tumbuh 10,52 persen menjadi Rp28,25 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp26,7 triliun. Penyaluran kredit sebesar Rp20,99 triliun tumbuh 7,46 persen dari periode sebelumnya Rp19,53 triliun.
Kemudian, untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sepanjang tahun lalu tumbuh 12,7 persen dari Rp20,41 triliun menjadi Rp22,99 triliun.
Untuk rasio keuangan Bank Nagari juga terjaga dengan baik. Rasio kecukupan modal atau car adequicy ratio (CAR) mencapai 21,6 persen, rasio return on equity (ROE) atau rasio pengembalian modal mencapai 13,6 persen, rasio return on asset (ROA) sebesar 1,98 persen.
Kemudian, net interes margin (NIM) atau rasio margin bunga bersih mencapai 6,57 persen, BOPO sebesar 81,51 persen, rasio intermediasi atau loan to deposit rasio (LDR) sebesar 91,25 persen, sedangkan rasio dana murah atau current account saving account (CASA) masih rendah di angka 48,45 persen.
Sementara itu, penguasaan pasar atau market share Bank Nagari di Sumbar masih yang terbesar dengan penguasaan hingga 36,51 persen per Oktober 2021.