Berita Agam - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Kekerasan terhadap anak di Kabupaten Agam sepanjang 2021 mencapai 85 kasus.
Langgam.id - Angka kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Agam meningkat dua kali lipat. Bahkan, data Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dalduk KBPP dan PA) Agam mencatat sebanyak 85 kasus kekerasan terhadap anak terjadi sepanjang 2021.
Kabid Perlindungan Anak Dinas Dalduk KBPP dan PA Agam, Asnidawati mengatakan, selaian 85 kasus kekerasan terhadap anak, juga ada delapan kasus Anak Berhadapan Hukum (ABH) di Agam tahun 2021.
"Jumlah ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya (2020) yang hanya 38 kasus," ujar Asnidawati.
Menurut Asnidawati, meningkatnya angka kasus kekerasan terhadap anak itu , karena semakin meningkat juga kesadaran masyarakat untuk melapor.
Bahkan, kata Asnidawati, tahun-tahun seblumnya angka kekerasan terhadap anak juga cukup tinggi, tapi banyak yang tidak melaporkan.
"Sebelumnya kami melihat, korban kekerasan banyak yang tidak berani melaporkan apa yang mereka alami, baik itu kekerasan secara fisik, mental, maupun seksual," ucapnya.
Asnidawati mengaku, pihaknya akan terus mendorong para korban kekerasan untuk berani melaporkan perlakuan yang mereka alami.
Dinas Dalduk KBPP dan PA juga memberikan kemudahan dalam hal pelaporan kasus, sehingga bisa ditangani sedini mungkin.
Tidak hanya itu, menurut Asnidawati, Dinas Dalduk KBPP dan PA juga akan memberi dukungan terhadap korban kekerasan yang melapor, seperti layanan kesehatan, pendampingan hukum, trauma healing, mediasi, pemulihan atau terapi psikologis, perlindungan sementara, reintegrasi sosial serta pengasuhan alternatif jika diperlukan.
"Prinsipnya, layanan diberikan sesuai kebutuhan korban, dengan prinsip non-diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak atau korban dengan memperhatikan hidup serta tumbuh kembang anak," tegasnya.
Lalu, Dinas Dalduk KBPP dan PA, tambah Asnidawati, juga akan terus melakukan upaya-upaya preventif terkait kasus kekerasan pada anak, sehingga tidak terjadi kejadian berulang.
Ia mengimbau peran aktif orang tua untuk mengawasi perkembangan anak, seperti bijak bermedia sosial.
Baca juga: Kasus Kekerasan Anak Selama 2021 Didominasi Terjadi di Satuan Pendidikan
"Peran dari banyak pihak, baik pemerintah, lembaga masyarakat, hingga media massa dalam mengawal bila terjadi kekerasan pada anak juga sangat diperlukan," katanya.
—