Langgam.id - Jumlah warga yang sakit akibat kabut asap meningkat 5 persen di Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat. Demikian catatan Dinas Kesehatan setempat, yang dilansir Humas di situs resmi Pemkab Dharmasraya, Senin (16/9/2019).
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Dharmasraya mencatat konsentrasi kabut asap PM10 mencapai 350 dan pada malam hari naik hingga 450.
Publikasi itu menyebutkan, cemaran asap mengurangi jangkauan sinar matahari menembus bumi. "Tak cuma menyebabkan tidak nyaman untuk bernafas, namun kondisi itu juga menyebabkan keringat terus mengucur membasahi tubuh dan badan tidak enak.
Kondisi ini tentu mencemaskan semua pihak."
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, selain mengeluarkan maklumat agar rakyat berhati hati dengan kondisi kabut asap, juga sudah memerintahkan seluruh aparat terkait untuk melaksanakan tindakan seperlunya untuk mengantisipasi adanya korban akibat kabut asap.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya dr. Rahmadian telah mengecek kondisi gudang farmasi untuk mengetahui jumlah stok masker dan buffer. Selain beraneka jenis obat yang bisa digunakan untuk mecegah dan mengobati manakala ada masyarakat yang menjadi korban kabut asap yang dirawat di Puskesmas dan rumah sakit.
Rahmadian juga sudah berupaya untuk mencari tambahan stok masker. Untuk menghadapi bencana kabut asap ini dibutuhkan masker yang cukup untuk masyarakat. Penggunaan masker menjadi salah satu cara dalam mencegah kabut asap meracuni tubuh. Dengan menggunakan masker, maka kabut asap bisa mengurangi paparannya ke dalam tubuh, sehingga tubuh bisa bertahan lebih lama. (*/SS)