Langgam.id - Pemko Payakumbuh akan menyasar orang-orang komorbid atau mereka yang punya penyakit bawaan (penyerta) untuk mengetahui mana yang layak divaksin, ditunda divaksin, dan tidak layak divaksin.
Hal ini menurut Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, bahwa tidak semua orang yang komorbid ini tidak layak untuk diberikan vaksin.
Selama ini terangnya, orang-orang yang merasa komorbid takut mendapatkan vaksinasi covid-19. Sebab belum memahami pengertian tentang ini.
"Sehingga orang-orang yang komorbid pada umumnya langsung memvonis kalau diri mereka tidak layak untuk divaksin," ujar Riza, Selasa (4/1/2021).
Riza mengungkapkan, bahwa mereka yang komorbid termasuk ke dalam kelompok rentan atau risiko tinggi untuk terpapar covid-19 dan mengalami gejala lanjutan pasca terinfeksi.
Apabila kelompok berisiko ini sudah terinfeksi sebutnya, akan lebih memperberat penyakit komorbid yang dideritanya.
"Untuk itu masyarakat yang sudah terscreening namun tertunda divaksin karena menderita penyakit tertentu akan kita berikan pemeriksaan lanjut di Rumah Sakit Adnaan WD. Kita sudah siapkan dokter spesialisnya untuk memberikan pelayanan terbaik," ucapnya.
Terpisah, Kabid Kesmas dan P3 Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Fatmanelly mengatakan, apakah seseorang dinyatakan layak divaksin, ditunda vaksin, atau tidak layak untuk divaksin baru bisa diketahui saat discreening di meja dua vaksinasi atau meja pemeriksaan.
Seperti terangnya, ketika di meja dua ditemukan orang dengan tensi tinggi, maka mereka akan ditunda untuk mendapatkan vaksin dengan diberikan terapi lebih kurang 3 hari terlebih dahulu.
Selanjutnya, setelah dilakukan follow up pemeriksaan ulang, apabila tensinya sudah stabil, maka boleh dilakukan suntik vaksinasi.
"Artinya, tidak semua yang komorbid tidak layak divaksin," beber Fatmanelly.
Ia menjelaskan, bahwa bagi mereka yang komorbidnya terkontrol layak untuk divaksin. Masyarakat tidak perlu khawatir karena vaksinasi diberikan setelah melalui proses screening.
Fatmanelly menjelaskan, bahwa kebanyakan pihaknya menemukan orang bukan takut sama vaksinnya, tapi takut dengan jarum suntik.
Baca juga: Wako Riza Harap Kinerja ASN Pemko Payakumbuh Meningkat di 2022
"Bahkan, ada yang mengaku ngilu baru melihat jarum suntik, padahal tidak ada terasa apa-apa karena petugas vaksinator kita terlatih dan profesional," tuturnya.
Ia mengatakan, bahwa umumnya masyarakat yang punya komorbid seperti tensi tinggi, stroke, asma, penyakit jantung, auto immune, penyakit ginjal, dan lainnya.