Langgam.id - Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatra Barat (Sumbar) akan fokus terhadap kesejahteraan perempuan dan anak dalam permasalahan HAM. Hal ini menjadi target kinerja layanan pada 2022.
Menurut Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumbar, R Andika Dwi Prasetya, saat ini jumlah penduduk di Sumbar berdasarkan data sensus kaum perempuan lebih banyak dari laki-laki.
"100 banding satu. Maka itu program kami salah satunya mensejahterakan perempuan dan anak. Mengetahui data statistik ini, kami lebih aktif melakukan perlindungan," kata Andika, Selasa (28/12/2021).
Andika menyebutkan, pihaknya mempersiapkan langkah strategis dalam memenuhi HAM bagi perempuan dan anak tersebut.
"Kami memberikan langkah strategis dalam memenuhi HAM masyarakat Sumbar, khusus perempuan dan anak. Kelompok yang rentan terhadap HAM," jelasnya.
"Kami konsentrasi ke sana. Tentunya kami buat program yang menjadi konten pusat, lalu kemas memenuhi kebutuhan di lokal Sumbar," sambung Andika.
Dalam refleksi kinerja di tahun 2021, Andika mengklaim pihaknya telah banyak meraih prestasi. Mulai dari tugas fungsi permasyarakatan, keimigrasian, pelayanan hukum, adminstrasi dan dukungan manajemen.
"Di antaranya paling menonjol setelah tiga tahun perjuangan kami dinobatkan oleh Kementerian PAN-RB sebagai satuan kerja pantas memperoleh predikat wilayah bebas korupsi (WBK). Itu sebagai suatu kebanggaan kami," ujarnya.
Dan tentunya, kata dia, capaian itu buah dari rangkaian perjalanan Kanwil Kemenkumham Sumbar memaksimalkan tugas dan fungsi seluruh jajaran.
Pada layanan permasyarakatan, pihaknya juga banyak mengukir prestasi standar klarifikasi nasional.
Baca juga: 73 Napi di Sumbar Diusulkan Terima Remisi Natal 2021
"Dua kali Lapas Terbuka Pasaman memperoleh penghargaan nasional baik dari Hukum dan HAM maupun menteri pertanian. Lapas Suliki mendapatkan pengolahan makanan terbaik nasional," tuturnya.
"Bidang Permasyarakatan kami juga peran serta pembangunan dilakukan melalui kegiatan TNI. Kami juga mengikuti program mendukung antisipasi percepatan penyebaran covid-19," kata dia.