Langgam.id - Seorang pelajar perempuan berusia 17 tahun diperkosa pacarnya sendiri berinisial RZ (17) di salah satu gudang pembuatan batu bata di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar). Mirisnya, ini merupakan kejadian ketiga bagi korban.
Informasi yang diterima langgam.id dari pihak kepolisian menyebutkan, perbuatan ini dilakukan pelaku dengan modus membuktikan rasa sayang. Saat korban menolak, pemuda bawah umur ini memaksa.
Padahal, awalnya, korban hanya diajak jalan-jalan. Sampai ia melakukan perbuatan tersebut. Pemerkosaan ketiga terjadi pada April 2019 lalu di gudang pembuatan batu bata.
Aksi dosa itu ternyata diketahui oleh salah seorang pemuda setempat. Malangnya, pemuda tersebut bukannya malah membantu korban, malah ikut mengerjai.
Korban ia ancam. Karena sudah berbuat mesum bersama pacarnya, maka korban juga diminta memuaskan hasrat pemuda buronan polisi tersebut. Jika tidak, DP dan pacarnya akan dilaporkan oleh masyarakat karena telah berbuat mesum.
"Pelaku yang kini buron ini membawa dan mengajak korban untuk melakukan perbuatan yang tidak senonoh. Awalnya Korban tidak mau, namun diancam," ujar Kapolres Padang Pariaman AKBP Rizky Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/9/2019).
Karena takut, kata Rizky, korban kemudian menuruti permintaan pemuda tersebut. Namun, pelaku malah memanggil tiga orang temannya yang juga ikut melakukan perbuatan senonoh kepada korban.
"Pelaku yang buron ini membawa temannya yang lain. Korban diperkosa dengan cara bergantian," katanya.
Polisi Bergerak Cepat Menangkap Pelaku
Pihak kepolisian bergerak cepat melakukan penyelidikan atas tindakan pemerkosaan secara bergiliran tersebut. Empat dari lima orang pelaku berhasil diamankan. Termasuk RZ yang merupakan kekasih korban.
Sementara tiga pelaku lainnya merupakan pemuda yang melakukan penggrebekan terhadap korban yang diperkosa oleh pacarnya. tiga pelaku di antaranya berinisial SH (23), NR (25) dan JT (20). Sedangkan satu pelaku lagi masih buron dan melarikan diri.
Penangkapan keempat pelaku setelah korban melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya. Kemudian, keluarga korban membuat laporan ke Polres Padang Pariaman pada Senin (10/9). Sedangkan keempat pelaku, diamankan keesokan harinya usai laporan masuk.
"Untuk satu pelaku masih kami lacak karena telah melarikan diri. Satu pelaku ini telah kami masukkan ke DPO," katanya.
Untuk kondisi korban, Rizky mengungkapkan, saat ini mengalami trauma yang berat atas kejadian tersebut. Korban telah ditangani tim psikiater dari Rumah Sakit Umum Daera (RSUD) Padang Pariaman. (Irwanda/HM)