Langgam.id - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno tidak hadir dalam prosesi pemakaman Presiden ketiga Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie. Hal itu, karena Sandiaga menjadi pembicara kuliah umum di kampus Universitas Andalas (Unand) Padang, Kamis (12/9/2019).
Mantan calon wakil presiden itu diundang untuk memberikan materi dalam kuliah umum yang bertemakan 'Wirausaha Pertanian dalam Revolusi 4.0' di Convention Hall Unand.
Meskipun tidak sempat hadir dalam prosesi pemakaman BJ Habibie, Sandiaga mengaku telah sempat melayat ke rumah duka almarhum BJ Habibie pada Rabu (11/9) malam. Ia bahkan berada di kediaman BJ Habibie hampir selama satu jam dan bertemu dengan keluarga besar almarhum.
"Tadi malam kita mendapatkan kabar duka, Indonesia berduka, kehilangan seorang sosok yang begitu menginspirasi banyak anak bangsa. Saya melayat pukul 21.00-22.00 WIB di rumah duka bapak Presiden kita," ujar Sandiaga dihadapan ribuan mahasiswa Unand.
Sandiaga mengatakan sangat dekat dengan keluarga besar almarhum. Kedekatan itu juga antara orang tua Sandiaga dengan BJ Habibie.
Saat berbincang dengan keluarga besar almarhum BJ Habibie, Sandiaga mengatakan sempat berpikir panjang dan ragu untuk memenuhi undangan panitia dalam kuliah umum di Unand tersebut. Ia dilema, apakah hadir di prosesi pemakaman atau terbang ke Kota Padang.
"Banyak yang menanyakan rencana saya untuk hadir mengantarkan beliau (Habibie) ke tempat peristirahatan terakhir, siang ini. Kemudian saya sempat berpikir lama dan saya menempatkan posisi saya seperti almarhum," ujarnya.
"Jika saya tanya ke Pak Habibie apakah saya bisa melanjutkan ke prosesi pemakaman atau hadir di hadapan ribuan generasi muda, pasti beliau menyuruh saya disuruh hadir di sini (Unand)," sambung Sandiaga.
Sandiaga paham betul bahwa sosok almarhum Habibie sangat memikirkan masa depan generasi bangsa demi kemajuan Indonesia. Maka dari itu, ia perlu untuk memenuhi undangan dari Unand supaya dapat membagikan ilmu dan memberikan motivasi buat generasi bangsa. (Irwanda/HM)
