Kasus Pencucian Uang, Bareskrim Polri Sita Rp 338 Miliar

Kasus Pencucian Uang, Bareskrim Polri Sita Rp 338 Miliar

Bareskrim Polri sidik kasus pencucian uang. (Foto: Polri.go.id)

Langgam.id - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal menyidik kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) senilai Rp 338 milliar. Uang sebesar itu diperoleh dari hasil jual-beli narkoba.

Direktur Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Brigadir Jenderal Krisno H. Siregar mengatakan, uang berasal dari tiga kasus narkoba yang berbeda. Tujuh orang tersangka telah diamankan dalam kasus narkoba tersebut.

"Kasus pertama diprakarsai oleh tersangka berinisial ARW (58). Ia mengedarkan narkoba jenis pil ekstasi di Denpasar, Bali tahun 2002 hingga 2017," kata Krisno di kantor Bareskrim seperti dilansir Tempo.co, Kamis (16/12/2021).

Keterangannya, tersangka ARW saat ini sedang menjalani masa hukuman penjara seumur hidup di Lapas Nusakambangan. Bareskrim menyita uang senilai Rp 3,6 miliar dan aset Rp 294 miliar atas penanganan kasus pencucian uang.

Kasus kedua melibatkan tersangka HS (39), tersangka peredaran narkotika jenis sabu di Aceh, Medan, dan Jakarta. Bareskrim menyita aset berupa tanah, bangunan, dan mobil senilai Rp 9,8 miliar.

Kasus ketiga menyangkut terpidana kasus produksi dan peredaran obat illegal. Dari para tersangka, Bareskrim menyita aset berupa tanah, mobil seharga Rp 4,1 miliar, dan uang senilai Rp 26,4 miliar.

"Terdapat lima orang tersangka TPPU. Yaitu SD, DSR, EP, LFS dan FT," kata Krisno.

Krisno menjelaskan, para tersangka dijerat dengan Pasal 3 dan Pasal 4 Undang Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU. Pelaku terancam hukuman maksimal 20 tahun.

Menurut Krisno, penggunaan pasal pencucian uang itu dilakukan untuk membuat miskin para pengedar narkoba. (*/Dewi Habiba)

Tag:

Baca Juga

Wali Kota Padang, Hendri Septa resmi menyandang gelar Datuak Alam Batuah dari Suku Caniago Sumagek. Hendri menjalani proses malewakan gala
Hendri Septa Dilewakan Jadi Datuak Alam Batuah Kaum Suku Caniago Sumagek
Harga bawang merah di Padang Panjang turun pada minggu pertama Mei ini. Harga bawang turun dari dari Rp52.167 per kg menjadi Rp51.000/kg.
Pasokan Bertambah, Harga Bawang Merah di Padang Panjang Turun
Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 tetap digelar pada 27 November nanti.
Digelar 27 November, Berikut Tahapan dan Jadwal Pilkada Serentak 2024
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengatakan bahwa tidak ada ada perubahan waktu terkait penyelenggaraan Pilkada
Tak Ada Perubahan Jadwal, Mendagri Tegaskan Pilkada Serentak 2024 Tetap 27 November
KTP
347.532 Dukungan KTP Syarat Mutlak untuk Calon Gubernur Sumbar Perseorangan
Polisi Masih Buru Pelaku Curas di Padang Panjang yang Sebabkan Seorang Nenek Meninggal
Pedagang Emas di Limapuluh Kota Dirampok, Suami Tewas dan Istri Luka-luka