Gali Nilai Perjuangan Sejarah PDRI, MSI Sumbar Gelar Seminar di Limapuluh Kota

Ketua PDRI Mr. Sjafroeddin Prawiranegara dan Panglima Besar Jenderal Sudirman saat bertemu di Yogyakarta setelah PDRI. (Foto: Ist)

Ketua PDRI Mr. Sjafroeddin Prawiranegara dan Panglima Besar Jenderal Sudirman saat bertemu di Yogyakarta setelah PDRI. (Foto: Ist)

Langgam.id - Masyarakat Sejawaran Indonesia (MSI) dan Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatra Barat (Sumbar) mengadakan seminar hybrid (secara offline dan online) tentang Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Kabupaten Limapuluh Kota.

MSI Sumbar lewat rilis resmi menyebutkan tema seminar, Pemerintah Darurat Republik Indonesia; Dalam Menentukan Masa Depan Republik. Acara siap dihelat di Hotel Bungsu 2 Lubuk Batingkok, Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota Sabtu (18/12/2021) pukul 09.00 hingga selesai.

Penyelenggaraan seminar didukung sepenuhnya oleh BPNB Sumbar dan pihak terkait lainnya. Panitia bakal menghadirkan nara sumber yaitu; Akademisi/Keluarga Moh Hatta Meutia Hatta serta Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.

Selanjutnya, Sejarawan Universitas Padjadjaran (Unpad),  Nina Herlina Lubis, Kepala BNPB Sumbar, Undri, Ketua MSI Provinsi Aceh,  Mawardi Umar, dan Hasril Chaniago, selaku Jurnalis senior.

Pihak panitia juga menghadirkan sosok guru bernama Harnieti, seorang guru Sejarah dari Lima Puluh Kota. Kehadiran guru ini diharapkan bisa menstimuli guru yang lain untuk menggali nilai sejarah PDRI.

Acara seminar yang digelar secara hybrid, baik secara virtual atau daring maupun langsung tatap muka itu akan dimoderatori oleh Ketua MSI Sumbar Wannofri Samry dan Sekretaris MSI Sumbar Sudarman.

Ketua MSI Cabang Sumbar Wannofri Samry mengatakan tujuan dari kegiatan seminar meliputi beberapa hal penting. Terutama untuk menggali nilai-nilai perjuangan dan kebangsaan dari suatu periode sejarah, yang sangat krusial bagi bangsa Indonesia.

"MSI Sumbar sebagai organisasi profesi selalu bertanggungjawab dalam menghidupkan nilai-nilai kebangsaan secara substansial, melainkan bukan sekadar seremonial," ujarnya.

Pihaknya berharap dari kegiatan tersebut, dapat dipetik manfaat bagi nilai-nilai juang dan bela negara serta cinta tanah air.

"Seminar ini nantinya mendorong bagi seluruh anak bangsa, mulai dari masyarakat badarai hingga pemimpin bangsa, para pendidik agar menghayati nilai juang demi kemajuan ke depan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPNB Sumbar Undri mengatakan kegiatan seminar ini merupakan program kegiatan Fasilitasi Pelestarian Nilai Budaya dari Kantor BPNB Provinsi Sumatra Barat.

"Kegiatan ini, dalam rangka pelestarian nilai sejarah khususnya PDRI. Kita berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi momentum dalam rangka Hari Bela Negara," ujarnya. [*].

Baca Juga

Debat publik pertama calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2024 berlangsung di Gedung Lubuak Simato Convention Center
Debat Publik Calon Bupati Limapuluh Kota Sigi Kepentingan Negara dan Masyarakat Adat yang Sering Berbenturan
M. FAJAR RILLAH VESKY
Kado Mahkamah Agung untuk DPRD: Dari Lumpsump Kembali  At Cost
Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Asysyfa Maisarah, Anak Buruh Tani Asal Limapuluh Kota Merajut Mimpi di UGM
Ramly Syarif Dt. Gindak Simano, warga Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) kecewa dan
Truk Dirampas Debt Collector Tanpa Prosedur, Warga Limapuluh Kota Lapor Polisi
Aku berjalan kaki sepanjang jalan Koto Gadang, Nagari Maek, suatu pagi ketika udara terasa sejuk di kulit dan wajah Bukik Posuak masih
Rumah Gadang Terakhir di Maek: Sepasang Tingkap Menanti Anak-anak Pulang
Menhir Maek Tiang Peradaban yang Selaras dengan Semesta
Menhir Maek Tiang Peradaban yang Selaras dengan Semesta