Dinkes Targetkan Kota Padang Bebas Stunting di Tahun 2030

Dinkes Targetkan Kota Padang Bebas Stunting di Tahun 2030

Kepala Dinkes Padang Feri Mulyani (Foto: Pemko Padang)

Langgam.id-Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang Feri Mulyani menargetkan, Kota Padang bebas dari stunting atau gagal tumbuh pada anak di tahun 2030.

Hal tersebut disampaikannya di sela-sela kegiatan Review Kinerja Tahunan Program Penurunan Stunting di Kota Padang, Selasa (14/12/2021). Zero Stunting menurutnya adalah tidak adanya penambahan kasus stunting baru di Kota Padang.

Menurutnya keinginan ini dapat terwujud jika semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lintas sektor terkait terlibat dan berperan aktif dalam mengatasi Stunting.

Masalah stunting terjadi terkait erat dengan perilaku masyarakat, kemiskinan, sanitasi, ketersediaan pangan dan yang paling penting adalah kemampuan calon ibu terhadap pemahaman tentang makanan sehat serta gerakan masyarakat sehat.

"Penanganan stunting tidak lagi melalui intervensi spesifik saja, namun juga sangat dibutuhkan intervensi sensitif melalui dinas dan OPD terkait," katanya dikutip dari infopublik.id, Rabu (15/12/2021).

Untuk intervensi spesifik, Dinkes sudah memberikan asupan makanan tambahan dan vitamin. Sementara untuk intervensi sensitif melibatkan lintas sektor seperti penyediaan sarana air bersih, ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, data kependudukan dan lainnya.

"Diperlukan pendampingan terhadap keluarga beresiko, yakni keluarga yang memiliki ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), bayi dengan berat badan rendah, serta bayi atau balita yang telah dua kali penimbangan berada di bawah garis merah,"katanya.

Upaya yang harus dilakukan lanjut adalah memberikan memberi pengetahuan tentang kemampuan pengelolaan keuangan keluarga serta kesehatan lingkungan.

Untuk Dinas terkait Kadis meminta agar mengarahkan program langsung kepada keluarga yang memiliki masalah stunting, seperti program bantuan seribu jamban sehat dari Dinas Prasarana Perumahan dan Pemukiman.

Untuk bantuan pangan menurut Feri masyakarat bukan diberikan makanan, tapi bahan, seperti bibit sayuran yang bisa ditanam di pekarangan, atau ayam yang bisa diternakkan untuk diambil telurnya.

"Jadi masyarakat diberdayakan untuk mampu memperbaiki status gizi secara berkelanjutan," ujarnya. (*/Rahmadi/Lisa Septri Melina).

Baca Juga

SPPG Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, sudah menyalurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada 2.331 siswa di enam sekolah
Dapur MBG Purus Padang Barat Salurkan Makanan untuk 2.331 Siswa di 6 Sekolah
Polda Sumbar telah meringkus sembilan orang dalam kasus dugaan penyerangan dan perusakan rumah doa jemaat umat Kristen dari GKSI
Polisi Ringkus 9 Orang Terkait Dugaan Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
Dua orang anak menjadi korban kekerasan saat aksi pembubaran dan perusakan rumah doa jemaat umat Kristen dari GKSI Anugerah Padang
Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang, Dua Anak Jadi Korban
IPeKB Berdenting Cegah Stunting Lewat Program Orang Tua Asuh di Padang Panjang
IPeKB Berdenting Cegah Stunting Lewat Program Orang Tua Asuh di Padang Panjang
Polisi berhasil mengungkap pelaku perampokan seorang nenek bernama Guslina (84)-sebelumnya tertulis 79 tahun, di Kota Padang, Sumatra Barat
Pelaku Perampokan Nenek di Padang Ditangkap: Keponakan, Sempat Dampingi Polisi Olah TKP
Seorang perempuan lanjut usia bernama Guslina (79) dirampok dan mendapat tindakan kekerasan. Peristiwa ini terjadi di kediaman korban
Nenek di Padang Dirampok Saat Ingin Salat Tahajud: Dibekap-Dipukuli, Emas Raib