Langgam.id - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, bahwa total ada 400 juta dosis lebih vaksin covid-19 sudah tiba di Indonesia. Baik dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi.
Terbaru terangnya, vaksin ke-150 berupa vaksin Covovax sebanyak empat juta dosis tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (8/12/2021) malam.
Selanjutnya, pada Rabu (8/12/2021) pagi, juga telah datang vaksin Pfizer sebanyak 767.520 dosis yang merupakan kedatangan tahap ke-149.
Vaksin Pfizer tersebut tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang dan akan langsung didistribusikan ke Dinas Kesehatan Jawa Tengah.
Johnny mengungkapkan, dengan sudah 400 juta dosis lebih vaksin covid-19 tiba di Tanah Air menjadi bukti wujud keseriusan pemerintah.
Yaitu, untuk mengamankan stok vaksin guna kebutuhan program vaksinasi nasional.
"Pemerintah Indonesia sudah sejak awal, mendahului banyak negara lain, melakukan aktivitas yang diperlukan, baik melalui jalur bilateral dan multilateral, untuk mendapatkan vaksin Covid-19 demi melindungi rakyat Indonesia dari ancaman virus Covid-19," ujarnya dalam rilis kominfo.go.id, Kamis (9/12/2021).
Menteri Johnny menyatakan hingga saat ini, sudah 100 juta orang lebih mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.
Menurutnya, ketercukupan stok vaksin ini akan lebih optimal jika ditunjang dengan percepatan program vaksinasi.
"Di situlah sangat dibutuhkan dukungan dan peran serta masyarakat untuk menyegerakan diri divaksinasi," harapnya.
Saat ini terangnya, ada 11 jenis vaksin covid-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih merek vaksin. Hal ini karena semua merek vaksin yang disediakan pemerintah sama aman dan berkhasiatnya.
Sementa itu kata Johnny, pemerintah mengevaluasi dan terus memantau perkembangan varian Omicron yang telah terdeteksi di 45 negara.
Baca juga: Indonesia Peringkat 5 Capaian Vaksinasi Covid-19 Terbanyak di Dunia
Pemerintah ungkapnya, juga akan segera melakukan genome sequencing, membatasi kegiatan masyarakat, dan menyegerakan pelaksanaan vaksin untuk masyarakat rentan.
Hal ini katanya, sesuai anjuran WHO atau Badan Kesehatan Dunia.
Johnny juga mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Kemudian, jangan lengah dan batasi mobilitas.