Langgam.id - Satu unit kapal nelayan terbalik hingga rusak parah dihantam gelombang di perairan Pulau Awera, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Peristiwa nahas ini diketahui terjadi, Kamis (5/9/2019) pagi sekitar pukul 02.00 WIB.
Kapal tersebut berisikan satu nahkoda dan dua anak buah kapal (ABK). Mereka masing-masing bernama Ujang (47), Rendi (25) dan Remon (35). Sementara, para nelayan itu diketahui hendak pulang usai menangkap ikan.
"Kapal ini rencananya mau ke dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Tuapeijat. Dalam perjalanan, kapal nelayan itu dihantam gelombang hingga terbalik dan pecah," ujar Kepala Seksi Operasional (Kasi Ops) Kantor SAR Mentawai, Hendri saat dihubungi Langgam.id via telepon, Kamis (5/9/2019).
Dikatakan Hendri, SAR Mentawai yang mendapat informasi adanya kecelakaan kapal, langsung berupaya untuk melakukan proses pencarian. Hampir dua jam, akhirnya korban dapat ditemukan.
"Korban selamat semua. Tapi, satu ABK atas nama Remon mengalami patah tulang di kaki yang cukup serius. Semua korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mentawai," jelasnya.
Korban yang mengalami patah tulang, kata Hendri, rencananya akan dirujuk ke Padang. Karena perlu mendapatkan perawatan yang lebih baik. "Rencana, besok dibawa ke Padang. Sekarang, ketiga korban itu masih di RSUD Mentawai. Selain ketiga korban yang mengalami luka dan patah tulang, hasil tangkapan ikan nelayan ini juga hilang," ungkapnya.
Kondisi kapal milik nelayan tersebut, menurut Hendri mengalami kerusakan yang sangat parah. Bahkan, hasil tangkap mereka tidak ada yang bisa diselamatkan. "Ikan hasil tangkap mereka lepas semua, ada sekira tiga fiber. Diperkirakan (hasil tangkap) mereka mencapai berat berton-ton," kata Hendri.
Berdasarkan irformasi yang diperoleh Langgam.id, tiga orang nelayan tersebut berasal dari Lubuk Begalung, Kota Pdang dan Pesisir Selatan. Semua peralatan yang ada di kapal, tidak ada yang bisa diselamatkan, termasuk hasil tangkapan. (Irwanda/ZE)