Langgam.id - Polisi terus menggali keterangan sejumlah saksi dalam kasus meninggalnya tiga anak di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar). Kakak beradik ini sebelumnya meninggal mendadak secara tidak wajar pada 30 Agustus 2021.
Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Dwi Purwanto mengatakan, sampai saat ini pihaknya telah meminta keterangan saksi sebanyak 12 orang. Saksi ini terdiri dari tetangga hingga kerabat dekat.
"Dari segi penyelidikan, kami terus sebanyak-banyaknya menggali keterangan saksi," kata Dwi dihubungi langgam.id, Kamis (28/10/2021).
Menurut Dwi, duduk perkara ini telah sangat jelas namun pihaknya masih tetap menunggu hasil sampel otopsi ketiga jenazah. Otopsi sebelum dilakukan tim forensik Mabes Polri.
"Jadi kalau sudah datang hasil otopsi tim labfor mabes, maka (hasil penyelidikan selama ini) lebih akurat lagi. Kami menunggu ini saja (hasil otopsi)," ujarnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah memastikan bahwa dalam kasus ini akan ada tersangka, bahkan lebih dari satu orang. Meninggalnya anak tersebut juga telah ditemukan adanya indikasi yang tak wajar.
Hal inilah membuat pihak kepolisian melakukan pembongkaran makam ketiga anak. Begitupun membentuk tim khusus untuk menyelidiki lebih dalam kasus tersebut.
"Kami sudah tangani satu-satu. Yang jelas untuk membuktikan semuanya tetap laboratorium. Anak ini bagaimana dibawa ke rumah sakit, sudah kita uraikan," tegasnya.
Seperti diketahui, tiga anak ini diketahui meninggal dunia secara mendadak. Uji sampel terhadap makanan yang dicurigai sebagai penyebab telah dilakukan BBPOM di Padang.
Hasil uji sampel makanan pun tidak mengandung racun atau arsen dan sianida. Sampel yang diperiksa di antaranya makanan ringan, kerupuk palembang dan kerupuk ubi.
Saat dinyatakan meninggal dunia, orang tua ketiga anak sempat menolak untuk dilakukan otopsi. Namun setelah hasil uji sampel tak mengandung racun, orang tua anak menyetujui untuk dilakukan otopsi sehingga makam anak dibongkar.