Langgam.id - Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara mengklaim sudah menyiapkan skenario atau rencana terkait layanan internet untuk Papua dan Papua Barat, pascainsiden kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Rencana tersebut akan diterapkan, jika kondisi di wilayah itu sudah kondusif.
"Mana-mana (daerah) yang dianggap kondusif, nanti kita restore semua layanannya. Tapi kalau yang belum kondusif, tentu juga kita masih batasi," ujarnya saat berkunjung ke Padang, Sumatra Barat, Senin (2/9/2019) malam.
Dikatakannya, Kominfo sedang mereview jaringan internet di seluruh daerah di dua provinsi tersebut. Terdiri dari 29 kabupaten/kota di Papua dan 13 kabupaten/kota di Papua Barat.
"Totalnya 42 kabupaten dan kota yang sedang direview, mana-mana yang sudah kondusif atau lebih bagus, nanti akan kita aktivasi (layanan). Sekarang belum ada yang pulih semuanya," kata Rudiantara saat berada di Ranah Minang.
Dia mengungkapkan, untuk masalah kondusifitas atau tidaknya di wilayah Papua dan Papua Barat, merupakan wewenang aparat hukum dan keamanan. Sebelumnya, ia juga telah melakukan rapat bersama, sehingga menunggu daftar daerah yang dinyatakan kondusif.
"Nanti kalau sudah diberikan daftarnya, tinggal direstore semua layanan datanya. Mudah-mudahan besok (hari ini-red) sudah ada yang direstore. Karena kan banyak, ada 42 kabupaten/kota di Papua dan Papua Barat," katanya.
Selain itu, Rudiantara mengaku telah memblokir 500 ribu URL (kanal-red) yang digunakan orang tak bertanggungjawab untuk menyebarkan hoaks terkait Papua dan Papua Barat. Hoaks tersebut bersifat menghasut dan mengadu domba.
"Paling banyak itu Twitter. Saya berharap, mudah-mudahan tidak bertambah lagi," ucapnya sembari menyebutkan hoaks mengunakan 500 ribu URL yang telah diblokir, penyebarannya dilakukan di dalam dan luar negeri. (Irwanda/ZE)