Wanita asal Turki dinobatkan sebagai wanita tertinggi di dunia oleh Guinness World Records dengan tinggi lebih dari 7 kaki.
Langgam.id - Seorang perempuan asal Turki dinobatkan sebagai wanita tertinggi di dunia oleh Guinness World Records. Tidak tanggung-tanggung, wanita itu bahkan memiliki tinggi tujuh kaki dibandingkan wanita pada umumnya.
Tinggi badan yang tidak biasa milik wanita itu ternyata disebabkan karena kondisi genetik langka. Dia mengidap sindrom Weaver, yang membuat tinggi tubuhnya berkembang pesat daripada orang biasanya.
Dilansir dari Daily Star pada Kamis (16/12/2021), wanita tersebut bernama Rumeysa Gelgi asal Provinsi Karabük, Turki. Wanita berusia 24 tahun itu memiliki tinggi badan mencapai 7 kaki 0,7 inci.
Hal ini membuat Rumeysa menjadi wanita tertinggi di dunia yang masih hidup. Namanya pun kini telah tercatat dalam Guinness Book of Records sebagai 'wanita tertinggi di dunia'.
Ternyata ini bukan kali pertama Rumeysa menorehkan namanya dalam buku rekor dunia. Ketika masih remaja, Rumeysa juga dinobatkan sebagai remaja tertinggi di dunia yang masih hidup pada 2014 lalu. Sejak saat itu, Rumeysa pun berhasil mencuri perhatian publik.
Namun karena kondisi genetik langka yang dimilikinya, Rumeysa mengalami sedikit masalah, terutama dalam mobilitas. Pertumbuhan tubuhnya yang cepat membuat wanita itu harus menggunakan kursi roda. Dia juga hanya dapat berjalan menggunakan bantuan kerangka berjalan.
Tidak hanya itu, Rumeysa juga kerap mendapat ejekan dan pelecehan dari orang sekitar karena kondisi tubuhnya yang tidak normal itu. Namun begitu, Rumeysa memilih untuk tidak menghiraukan pandangan negatif tersebut dan menjadikan hal itu sebagai penyemangat dirinya.
"Setiap kekurangan dapat diubah menjadi keuntungan bagi diri sendiri jadi terimalah diri sendiri apa adanya, sadari potensi diri dan lakukan yang terbaik. Saya suka menjadi berbeda dari orang lain. Ini menarik dan membuatku merasa istimewa," kata Rumeysa.
Memiliki tinggi badan yang tidak biasa juga memberikan beberapa keuntungan untuk Rumeysa. Wanita itu mengaku tidak sulit untuk tempat-tempat tinggi.
"Semangat dan kebanggaannya yang tak tergoyahkan untuk menonjol dari kerumunan adalah sebuah inspirasi. Kategori wanita tertinggi yang masih hidup bukanlah kategori yang sering berpindah tangan, jadi saya bersemangat untuk membagikan berita ini kepada dunia," kata pemimpin redaksi Daily Star Craig Glenday.
Penderita sindrom Weaver biasanya memiliki beberapa tanda-tanda seperti, peningkatan tonus otot, mata melebar, dahi lebar, kaki cacat, dan telinga besar. Rumeysa sendiri menjadi salah satu penderita sindrom langka ini yang masih hidup.