Pemko Padang Revisi Surat Edaran Disdik, Pj Sekda: Siswa Boleh Hadir ke Sekolah

Sekolah padang

Ilustrasi sekolah [canva]

Langgam.id - Pemerintah Kota Padang merevisi surat edaran yang dikeluarkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Padang terkait penundaan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022 di masa pandemi covid-19.

Salah satu kebijakan yang direvisi dalam surat edaran tersebut adalah poin nomor satu. Pada surat edaran Disdik Kota Padang poin nomor satu itu berbunyi yakni terhitung mulai tanggal 6 Oktober sampai dengan 16 Oktober 2021 kegiatan pembelajaran tatap muka dilaksanakan secara daring/online.

Namun menurut Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Arfian, kebijakan yang diambil adalah anak-anak boleh ke sekolah.

Maka itu, pihaknya melakukan revisi terhadap surat edaran yang dikeluarkan Disdik Kota Padang.

"Direvisi kembali, ada poin nomor satu tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Sementara kebijakan yang kami ambil, anak-anak itu boleh hadir di sekolah, terutama mereka akan suntik vaksin covid-19," kata Arfian, Rabu (6/10/2021).

Arfian mengatakan, hadirnya anak-anak di sekolah tentunya lebih gampang untuk melaksanakan vaksinasi. Sehingga, target capaian vaksinasi bisa tercapai.

"Kan target kita untuk vaksinasi masih belum standar ditetapkan oleh nasional. Makanya kami dorong anak-anak itu untuk suntik vaksin. Salah satu wadah yang bisa menghimpun mereka itu memang di sekolah," jelasnya.

Hadirnya anak didik di sekolah, kata dia, juga membantu dalam menyelesaikan materi pembelajaran. Anak-anak nantinya bisa berkonsultasi dengan guru masing-masing.

Baca juga: Kebijakan Berubah-ubah, Pemko Padang Pastikan Sekolah Tatap Muka Tetap Berjalan

"(Tapi) yang hadir di sekolah itu memang anak-anak yang sudah suntik vaksin. Dengan sistem tiga hari di sekolah, tiga hari di rumah," ujarnya.

Arfian menyebutkan, anak didik yang berada di sekolah juga diminta untuk lebih banyak berkegiatan ekstrakurikuler. Begitupun bersosialisasi dengan lingkungan.

"Itu memang lebih banyak kegiatan ekstrakurikuler, bukan di dalam kelas untuk tatap muka. Tatap muka mungkin satu jam, kemudian kapasitas 50 persen dari jumlah lokal," tuturnya.

"Belajar pokok ketika daring bisa. Di sekolah diutamakan untuk ekstrakurikuler dan pembersihan lingkungan sekolah," sambung Arfian.

Ia mengungkapkan saat ini anak didik sangat senang hadir di sekolah. Hal ini sesuai hasil pemantauan dan wawancara yang dilakukan kepada anak didik.

"Sudah hampir satu tahun mereka terkurung di rumah, sekarang kesempatan mereka untuk sosialisasi dengan teman," kata dia.

Terkait pakaian, Arfian menegaskan, tidak ada aturan yang wajib yang dipakai anak didik, apalagi berpakaian bebas. Anak-anak boleh berpakaian seragam atau pun ingin pakaian yang disesuaikan.

"Kalau ingin pakai seragam tidak masalah untuk menunjukkan identitas, atau ingin bebas. Ini tahap sosialisasi dulu menjelang turun level. Ini untuk sosialisasi lingkungan, kemudian dengan teman-teman, ini yang kami prioritaskan," ujarnya.

Baca Juga

Mantan pemain PSP Padang sekaligus mantan pelatih Semen Padang, H. Oyong Liza bin Batlis,
Legenda Semen Padang FC  Oyong Liza Tutup Usia
Dua orang meninggal dalam kecelakaan tunggal bus pariwisata di pintu keluar Jalan Tol Padang Sicincin pada Minggu malam 7 September 2025
Kecelakaan Bus Pariwisata di Pintu Tol Sicincin, Dua Orang Meninggal
Manajemen Semen Padang FC menurunkan harga tiket pertandingan kandang
Manajemen Semen Padang FC Turunkan Harga Tiket
Ratusan KK Terdampak Kekeringan, BPBD Agam Bagikan Air Bersih
Ratusan KK Terdampak Kekeringan, BPBD Agam Bagikan Air Bersih
Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa di Kota Padang unjuk rasa di Polda Sumbar menuntut reformasi Polri pasca insiden represif polisi
Demo DPRD Sumbar, Bemsi Waspadai Oknum Pemicu Kerusuhan
Profil Cindy Monica, Anggota DPR RI Dapil Sumbar yang Disentil Jerome Polin
Profil Cindy Monica, Anggota DPR RI Dapil Sumbar yang Disentil Jerome Polin