Langgam.id - Para korban tertimpa speaker dan rangkaian sound system di Lapangan GOR Khatib Sulaiman, Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang ternyata sedang melangsungkan gladi bersih.
Mereka merupakan peserta yang akan tampil dalam acara pembukaan Kemah Budaya Nasional di Padang Panjang yang akan diikuti peserta se-nusantara. Hal itu dinyatakan Kapolsek Padang Panjang AKP Yuhendri.
"Pembukaannya besok. Jadi even organizer memasang sound system hari ini. Kebetulan korban dari siswa SDN 03 Guguk Malintang melaksanakan gladi," kata Yuhendri saat dihubungi langgam.id, Minggu (25/8/2019).
Pihaknya mengaku telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi menduga, jatuhnya peralatan sound system karena unsur kelalaian dari petugas even organizer dan bukan akibat unsur alam seperti tertiup angin dan sebagainya.
"Anak-anak ini akan menampilkan tari massal. Tapi saat itu, sound system tiba-tiba rebah dan menimpa mereka. Satu siswa dinyatakan meninggal dan empat korban lainnya luka-luka, sudah dirawat di rumah sakit," katanya.
Pihak kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. Hingga kini, beberapa petugas dari pihak even organizer (EO) juga telah dimintai keterangan.
"Pembukaan acara Kemah Budaya Nasional ini sudah terjadwal. Dengan insiden ini mungkin, tetap berlanjut (acaranya). Apalagi, acara ini dihadiri peserta seluruh Indonesia," pungkasnya.
Sebelumnya, tiga murid Sekolah Dasar (SD) dan dua orang dewasa tertimpa speaker sound system yang terpasang di Lapangan GOR Khatib Sulaiman, Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar).
Peristiwa nahas yang dilaporkan menelan satu nyawa ini terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Minggu (25/8/2019). Korban meninggal dunia bernama Rara Rizkyatul Hanif (12 tahun). Ia merupakan murid SDN 03 Guguk Malintang, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar.
Sedangkan empat orang lainnya mengalami luka dan telah dilarikan ke Rumah Sakit setempat. Korban yang mengalami luka-luka antara lain, Niesya Defina Putri (11 tahun) dan Adina Raisa Claresta (11 tahun). Dua korban ini juga tercatat sebagai murid SDN 03 Guguk Malintang.
Korban lainnya adalah Afrirona (27), staf TU di SDN 03 Guguk Malintang dan Afririani (28), guru honorer di SD tersebut. (Irwanda/RC)