Langgam.id - Dinas Kesehatan Kota Padang akan menutup sementara tempat karantina Rumah Nelayan. Hal ini dilakukan seiring menurunnya kasus covid-19 di Kota Padang.
"Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Padang bakal menonaktifkan atau menutup sementara tempat isolasi bagi pasien Covid-19 tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani, Rabu (15/9/2021).
Ia menyebut, Rumah Nelayan kini dihuni 11 orang pasien, sembuh tadi 4 orang dan tinggal 7 orang. Hari ini mereka diswab, mudah-mudahan besok hasilnya negatif. Ini berarti pasien di rumah nelayan kosong
Menurutnya, dengan tidak adanya pasien di Rumah Nelayan tersebut maka tidak efektif lagi dibuka. Untuk sementara rumah nelayan kita nonaktifkan dulu, karena kasus harian di Padang semakin turun.
Sementara itu, jumlah pasien di RSUD Rasidin Padang juga menurun. Dari 47 ruang isolasi yang tersedia, kemarin hanya terisi 13 orang. Dan dari 8 ruang intensif yang tersedia, terisi hanya 4 orang. Sehingga BOR RSUD Rasidin 30 persen.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai, Keterisian Tempat Tidur RS di Sumbar di Bawah 50 Persen
Ferimulyani berharap kasus penularan Covid-19 bisa terus turun, karena itu perlu dukungan bersama untuk patuh terhadap protokol kesehatan
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatra Barat (Sumbar) Arry Yuswandi mengatakan angka rata-rata keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit untuk penanganan pasien positif Covid-19 di Sumbar menurun hingga di bawah 50 persen.
“Rata-rata angka keterisian tempat tidur di rumah sakit mencapai 50 persen, begitu kondisinya sekarang ini, pasien Covid-19 sembuh sudah keluar,” katanya Kamis (9/9/2021).
Saat ini BOR di atas 50 persen hanya terjadi di Kota Solok. Sementara di daerah lain di Sumbar sudah berada di bawah angka itu.