Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan sejumlah strategi yang dilakukan untuk mempercepat vaksinasi kepada warga. Langkah itu bagian dari merespons permintaan Presiden Jokowi yang meminta agar vaksinasi Covid-19 di Sumbar berjalan lebih cepat.
Gubernur menyampaikan, Pemprov Sumbar telah melakukan pemetaan capaian vaksinasi beserta dengan kendala yang dihadapi di lapangan.
"Upaya ini dilakukan agar dapat semakin mengoptimalkan distribusi vaksin. Mengingat ketersediaan vaksin saat ini yang lebih dari cukup," kata Mahyeldi saat memimpin rapat terkait pandemi di Auditorium Kompleks Gubernuran, Selasa (14/9/2021).
Untuk mengoptimalkan vaksinasi, kata dia, pemprov akan meningkatkan kerjasama dan sinergi dengan berbagai pihak. Serta melakukan sosialisai lebih masive dan langkah-langkah kreatif di lapangan.
Secara keseluruhan data vaksinasi di Sumbar hingga kini telah mencapai 75.258.515 dari sasaran sejumlah 208.265.720 orang.
"Saat ini vaksin kita di Sumbar masih punya persediaan cukup banyak. Lebih kurang di kabupaten/kota masih tersisa hampir 250 ribu dosis," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Minta Percepat Vaksinasi di 4 Provinsi, Termasuk Sumbar
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan, saat ini pemprov fokus untuk menghabiskan vaksin.
"Tugas kita habiskan secepatnya, akan kita tingkatkan terutama di sekolah, termasuk sekolah tingkat menengah, kata Audy.
Ke depan, katanya, pelaksanaan vaksinasi akan semakin optimal melalui langkah-langkah yang lebih kreatif. Seperti vaksinasi mobile dengan puskesmas yang menjemput bola langsung ke nagari, gebyar vaksin pelajar, pelibatan Ibu-ibu PKK, menerapkan syarat wajib vaksin, dan upaya-upaya lainnya yang lebih masive.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi, khususnya di empat provinsi dengan cakupan vaksinasi dosis pertama di bawah 20 persen, termasuk Sumatra Barat (Sumbar).
"Bapak presiden juga memberikan arahan agar kita bisa memperhatikan provinsi-provinsi yang vaksinasinya masih di bawah 20 persen, agar bisa dikejar segera oleh Kemenkes, Panglima TNI, dan Kapolri,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers virtual, Senin (13/9/2021).
Menkes merinci, per 12 September 2021, terdapat empat provinsi yang cakupan vaksinasinya berada di bawah 20 persen, yaitu Lampung sebesar 15,17 persen, Sumatra Barat (Sumbar) 18,42 persen, Maluku Utara 18,75 persen, dan Papua 19,35 persen.
“Harapan kita bersama, agar kita bisa lebih cepat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan persentase penyuntikan atau vaksinasi di atas 20 persen,” ujarnya.