Langgam.id - Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Nasrul Abit sempat terkurung badai dan ombak besar saat menyusuri tiga dari empat pulau utama di Kepulauan Mentawai.
Wagub memulai perjalanan pada Senin (14/1/2019) ke Pulau Sipora, kemudian ke Pulau Pagai Selatan dan selanjutnya ke Sikakap di Pulau Pagai Utara. Karena terkurung badai tersebut, Nasrul dan rombongan baru sampai kembali di Padang pada Jumat (18/1/2019).
"Betul (sempat tekurung badai dan ombak besar). Tapi sekarang sudah di Padang," katanya menjawab pesan singkat Langgam.id.
Meski demikian, Nasrul dan rombongan mengaku baik-baik saja dan menjalankan kegiatan dengan lancar. "Saya sampai ke Pulau Sanding, pulau terujung di Kepulauan Mentawai, di Samudera Hindia," katanya.
Dalam siaran persnya, Humas Pemprov Sumbar menyatakan, kunjungan Wagub dalam rangka program membangun dari ujung ke ujung Kepulauan Mentawai.
Beberapa yang sedang dalam rencana pembangunan adalah kawasan ekonomi khusus, jalan trans Mentawai, bandara, pelabuhan ikan terbesar di Sikakap dan dan rencana pengembangan wisata Pulau Sanding di dekat Pulau Pagai Selatan.
Sementara, untuk kunjungan selama lima hari terakhir, pada Senin (14/1/2019), Wagub melantik Majelis Pembimbing Cabang dan pengurus Kwatir Cabang 15 Kepulauan Mentawai periode 2018-2023 di Aula kantor Bupati Kepulauan Mentawai, Tuapejat, Pulau Sipora.
Hadir dalam kesempatan Bupati Yudas Sabaggalet, Wabup Kortanius Sabeleake, Dandim, Kapolres, Forkopimda, Pengurus Kwarda Sumbar serta pengurus Kwarcab Kepulauan Mentawai.
Selanjutnya, di Pulau Pagai Selatan, pada Selasa (18/1/2019) sore, Nasrul melakukan dialog dengan masyarakat Dusun Boriay, Desa Sinakak, Kecamatan Pagai Selatan.
Dalam acara yang dihadiri Wakil Bupati, Camat dan perangkat daerah tersebut, masyarakat minta dibantu mesin perahu, jaring ikan, jaringan listrik dan komunikasi.
Wagub menjanjikan, tentang mesin perahu dan jaring masuk dalam kegiatan prioritaskan untuk APBD tahun 2020.
Sementara, untuk listrik dan alat komunikasi kita akan bicarakan dengan PLN dan Kementerian Kominfo dan Kementrian Desa dan Daerah tertinggal.
Di dusun tersebut, pemerintah berencana membangun dermaga perikanan dan dermaga tambang batu bara. Wagub mengharapkan kerja sama masyarakat untuk menyukseskan pembangunan itu.
Sementara, untuk Pulau Sanding yang akan dikembangkan untuk tempat wisata, direncanakan melibatkan masyarakat di Sinakak.
Pulau Sanding merupakan pulau terujung Kepulauan Mentawai di selatan. Jarak tempuh dari Padang ke pulau ini 280 km, dari Muko-Muko Bengkulu Utara 111 km, dan dari Tuapejat sejauh 197 km.
Pulau Sanding yang tak jauh dari Pagai Selatan merupakan pulau yang indah dengan air yang bersih dan bening serta memilik potensi, kelapa, lobster, gurita dan tripang.
Pulau terujung di selatan Kepulauan Mentawai itu juga memiliki ombak tinggi yang cocok untuk surfing. Saat ini, Pulau Sanding jadi tempat persinggahan para nelayan yang ingin mencari ikan.
Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake, mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mendorong Mentawai keluar dari kategori daerah tertinggal.
"Berbagai upaya percepatan pembangunan infrastruktur di Mentawai terus dilakukan. Ada pembanguan pelabuhan Labuhan Bajau di Mentawai bagian utara karena mendukung keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus. Kemudian pembangunan infrastruktur jalan trans Mentawai sejauh 280 km dan trans laut menghubungan semua pulau Kepuluan Mentawai," katanya. (HM)