Cendekiawan Minang Mochtar Naim Berpulang

Cendekiawan Minang Mochtar Naim Berpulang

Dr. Mochtar Naim dalam salah satu webinar yang digelar Minang Diaspora Network pada 2020 lalu.

Langgam.id - Cendekiawan Minang Dr. Mochtar Naim berpulang ke Rahmatullah pada Minggu (15/8/2021). Kabar duka tersebut disampaikan Dosen Sosiologi Universitas Andalas Dr. Alfan Miko.

"Kabar duka kami dapatkan dari anak beliau Amelia Naim yang diteruskan kemenakannya Andi Sunardi," kata mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unand itu.

Dr. Mochtar Naim meninggal dunia di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok, pada pukul 11.01 WIB, Minggu dalam usia 89 tahun. "Beliau sempat dirawat sekitar lima hari sebelum meninggal," kata Miko.

Mochtar Naim adalah salah satu cendekiawan terkemuka Ranah Minang. Ia merupakan sosiolog, pemikir dan sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Mochtar lahir di Sungai Penuh, Kerinci pada 25 Desember 1932. Buku "Ensiklopedi Minangkabau" mencatat, kedua orang tua Mochtar berasal dari Banuhampu, Agam.

Ia menyelesaikan master bidang sosiologi di McGill University, Kanada pada 1961. Kemudian menyelesaikan doktor sosiologi di University of Singapore pada 1975. Disertasinya "Merantau, Pola Migrasi Suku Minangkabau" kemudian dicetak jadi buku dan menjadi salah satu rujukan penting dalam kajian masyarakat Minangkabau.

Selain menjadi dosen tamu di berbagai negara di luar negeri, Mochtar Naim sempat menjadi dosen sosiologi di Universitas Andalas. Ia menjadi salah satu pendiri fakultas sastra pada 1982. Jurusan Sosiologi saat itu menjadi bagian fakultas sastra sebelum kemudian beralih ke FISIP.

Mochtar Naim sempat menjadi anggota fraksi utusan daerah di MPR RI, utusan Sumbar pada 1999-2004. Pada 2004-2009, ia menjadi anggota DPD mewakili Sumbar.

Hingga beberapa bulan sebelum wafat, Mochtar masih aktif dalam berbagai diskusi dan seminar terkait Sumatra Barat dan Minangkabau. (HM)

Baca Juga

Bupati Agam, Andri Warman memberikan ucapan selamat atas promosi jabatan Mayjen Mohamad Hasan yang resmi menjabat sebagai Pangkostrad.
Mayjen Mohamad Hasan Jadi Pangkostrad, Bupati Andri: Sebuah Kebanggaan Bagi Agam
Putra Minang Mayjen TNI Mohamad Hasan Ditunjuk Jadi Pangkostrad, Bakal Sandang Bintang 3
Putra Minang Mayjen TNI Mohamad Hasan Ditunjuk Jadi Pangkostrad, Bakal Sandang Bintang 3
In Memoriam Prof. Dr. M. Alwi Dahlan, M.A "Harimau Tjampa" dan Bapak Komunikasi Indonesia
In Memoriam Prof. Dr. M. Alwi Dahlan, M.A "Harimau Tjampa" dan Bapak Komunikasi Indonesia
Prof Amir Syarifuddin
Mengenang Prof Amir Syarifuddin: Berawal dari Guru Agama dan Berakhir Juga sebagai Guru Agama
Langgam.id - Penganugerahan gelar kehormaan atau Gelar Sangsako di Ranah Minang telah berlaku sejak abad ke-17 atau sekitar tahun 1684.
Ranah, Rantau dan Panggilan Kemajuan
Tokoh-tokoh Besar Salingka Danau Maninjau di Panggung Sejarah Indonesia
Tokoh-tokoh Besar Salingka Danau Maninjau di Panggung Sejarah Indonesia