Langgam.id- Febri Wahyuni Sabran baru saja dikukuhkan sebagai Juru Bicara Muda Partai Amanat Nasional (PAN). Gadih Minang ini lahir di Maninjau Kabupaten Agam.
Febri dan 7 Jubir Muda PAN lainnya dikukuhkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, atau yang akrab disapa Zulhas itu di Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Febri dikenal sebagai salah seorang aktivis pariwisata, yang pernah masuk dalam Top 10 Puteri Muslimah Indonesia pada 2017.
Alumni SMA 2 Bukittinggi ini juga sempat aktif di berbagai organisasi, seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumbar, KNPI hingga Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Sumbar.
Febri mengaku ditunjuknya sebagai juru bicara berawal dari pertemuannya dengan salah seorang Wakil Sekjend PAN. Kemudian dia diajak berdiskusi di kediaman Zulhas.
"Ternyata diskusinya berlangsung asyik, santai dan egaliter. Suara-suara kami anak muda diterima pak Zulhas dan kami langsung diminta eksekusi. Dari sana ditawari untuk menjadi Jubir Muda PAN," ujarnya kepada langgam.id Senin (9/8/2021).
Ia menyebut, menerima tawaran untuk jadi juru bicara, karena PAN memberi ruang untuk berkarya bagi anak-anak muda.
Namun, kata dia tetap berkoordinasi dengan para senior, agar tidak keluar dari jalur dan tetap dalam ranah demokrasi yang baik.
"Kalau di partai besar lain hal seperti ini agak susah sepertinya, apalagi kalau mau diskusi langsung dengan ketum partainya mesti melewati beberapa layer dulu. Kalau di PAN, kita bisa langsung ke kediaman ketum, untuk izin diskusi, tapi diskusinya harus soal bangsa dan inovasi anak muda ya. Bukan diskusi soal di gosthing pacar," ujarnya.
Bagi Febri, ini bukan pertama kali terjun ke panggung politik. Dia pernah bergabung bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumbar pada 2016.
Motivasinya bergabung ke partai politik karena ingin berkontribusi lebih besar lagi untuk kampung halaman. Sebab, kata dia, jika masuk ke dalam sistem dan dekat dengan pemangku kebijakan, akses untuk menyuarakan kepentingan anak-anak nagari lebih gampang.
"Bayangkan kalau berhasil masuk ke dalam sistem itu kita bisa langsung eksekusi kebijakan yang pro dan ramah dengan anak-anak muda," ujar mahasiswi pascasarjana Universitas Indonesia ini.
Selain itu, Febri juga mengaku sejak kecil sudah bertekad untuk berkarir di ranah politik, karena sering menonton pidato presiden di televisi.
"Kalau waktu kecil mikirnya wah keren ya kalau jadi presiden. Tapi setelah beranjak dewasa ini saya semakin paham bahwa banyak hal yang diatur dari politik, bahkan kehidupan kita sehari-hari pun di atur melalui akses politik.