Langgam.id - Ratusan orang mendapat vaksinasi covid-19 yang diselenggarakan organisasi masyarakat Tionghoa Himpunan Tjinta Teman (HTT) bersama Pemuda Lintas Agama (Pelita) Padang, Korem Wirabraja, Polda Sumbar, dan Dinas Kesehatan Kota Padang di Hall Olahraga Gedung Himpunan Tjinta Teman (HTT), Jl. Kelenteng Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, kemarin. Program vaksinasi ini juga bentuk partisipasi memperingati hari jadi kota Padang ke-352.
Pengurus HTT Albert Indra Lukman, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan Indonesia terkhusus kota Padang dari covid-19.
Ada pun yang mendapat vaksinasi sebanyak 941 orang dengan rincian 921 orang untuk vaksin Sinovac, yakni 162 divaksinasi 1 dan 759 divaksinasi 2, serta 21 orang untuk vaksinisasi 2 vaksin Azaganeca. Panitia pelaksanan berasal dari anggota HTT, Pelita Padang dan anggota Korem Wirabraja.
Albert menyebutkan bahwa kegiatan vaksinasi massal ini merupakan upaya untuk memerangi Covid-19 dan membentuk herd immunity atau kekebalan komunal. HTT berkomitmen membantu program pemerintah untuk menyukseskan vaksinasi. Karena menurutnya vaksin adalah jalan yang harus ditempuh untuk memulihkan Indonesia.
"Saya memberikan apresiasi kepada Pelita Padang yang telah mengorbankan waktu dan tenaganya mengajak anak muda di kota Padang untuk ikut vaksinasi. Vaksin bukanlah hal yang harus dihindari melainkan jalan yang harus ditempuh agar mampu melawan COVID-19," ujar lelaki yang juga anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) ini.
Baca Juga: Hari Terakhir PPKM Level 4, Begini Kondisi Penyebaran Covid-19 di Padang
Dalam kegiatan yang melibatkan vaksinator Covid-19 dari 5 puskesmas dan 1 rumah sakit yakni Puskesmas Dadok Tunggul Hitam, Puskesmas Air Tawar, Puskesmas Nanggalo, Puskesmas Lubuk Buaya, Puskesmas Lapai, serta Rumah Sakit Tentara Reksodiwiryo Padang, Albert berharap Pelita Padang bisa terus mengembangkan kreativitas sehingga bisa terus bermanfaat bagi bangsa dan negara ini.
Kecemasan Albert atas survey dari Kementerian Agama yang menempatkan Sumbar dan Kota Padang sebagai daerah yang intoleran nomor 2 setelah Aceh serta pemilu 2019 yang menurutnya sangat kental politik identitas yang membuat masyarakat terpecah belah cukup terobati dengan kehadiran Pelita.
“Yang dilakukan Pelita Padang ini tindakan yang sangat mulia, merajut kembali perpecahan masyarakat dengan memunculkan wacana dan praktik kerja sama di kalangan pemuda lintas agama," ungkap Albert.
Perwakilan Pelita Padang Amatul Noor menyebutkan bahwa kegiatan vaksinasi ini bertujuan mendorong kesadaran masyarakat untuk peduli dengan kesehatan. Ia juga menyebutkan gerakan ini merupakan wujud nyata dari kemanusiaan tanpa batas. Panitianya berasal dari lintas suku serta agama, pesertanya juga beragam latar belakang.
"Saya percaya dengan apa yang disampaikan Gusdur bahwa ketika berbuat baik, orang tidak akan bertanya apa agamamu," ujarnya.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 di Sumbar Sangat Rendah, Ini Penyebabnya
Ia menegaskan bahwa Pelita akan melanjutkan program vaksinasi hingga jumlah masyarakat kota Padang yang divaksin dapat mencapai 100 persen.
Untuk itu pula, Wita Srinofil, salah satu peserta kegiatan ini, berharap agar masyarakat Sumbar jangan takut mengikuti vaksinasi karena berguna untuk memperkuat imunitas dan menjaga kesehatan. Begitupun Ariesta Puja Rahman, mahasiswa Poltekes Siteba, mengapresiasi kegiatan ini. Baginya, vaksinasi sangat penting dalam mengurangi angka covid-19. (Osh)