Ekonomi RI Tumbuh 7,07 Persen, BPS: Tertinggi Sejak Tahun 2004

pertumbuhan ekonomi, surat gubernur, insentif guru madrasah, pinjol ilegal, bantuan dana hibah padang

Ilustrasi uang [canva]

Langgam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 tumbuh 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy).Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan capaian ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2004.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 tertinggi sejak triwulan IV tahun 2004 yang saat itu PDB Indonesia tumbuh 7,16 persen," kata Margo dalam siaran di Youtube BPS, Kamis (5/8/2021).

Secara garis besar, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 ini membuat ekonomi Indonesia kembali ke zona positif. Tercatat sejak tahun 2020, RI memasuki resesi karena pertumbuhan ekonomi minus 4 kuartal berturut-turut.

Di kuartal I-2021, ekonomi -0,74 persen, lebih baik dibanding kuartal II-2020 yang mencatat kontraksi terdalam sebesar -5,32 persen. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ekonomi masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Porsi kedua komponen bahkan mencapai 84,93 persen.

Baca juga: BPS Catat Ekonomi Sumbar Kuartal II Tumbuh 5,76 Persen

"Artinya bahwa ledakan konsumsi rumah tangga dan investasi itu berpengaruh besar atau dominan memengaruhi pertumbuhan secara keseluruhan," sebut dia.

Margo mengungkapkan, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB kuartal II-2021 atas dasar harga berlaku Rp 4.175,8 triliun. Sementara berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 adalah Rp 2.772,8 triliun.

Secara spasial, pertumbuhan ditopang oleh pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa. Andil Pulau Jawa terhadap PDB adalah yang terbesar, yakni 57,92 persen.

Meski pertumbuhannya 7,88 persen, lebih kecil dibanding Maluku dan Papua sebesar 8,75 persen. Provinsi Sumatra memiliki andil kedua terbesar setelah Pulau Jawa dengan share terhadap PDB sebesar 21,73 persen.

"Sumatra share-nya 21,73 persen tumbuhnya 5,27 persen, Kalimantan share terhadap PDB 8,21 persen dan tumbuh 6,28 persen, Sulawesi tumbuh 8,51 persen, Bali hanya 3,70 persen, dan Papua 8,75 persen," pungkas Margo.

Tag:

Baca Juga

Trickle-Down Effect: “Mitos yang Gagal Menetes”
Trickle-Down Effect: “Mitos yang Gagal Menetes”
BPS mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Barat tembus 50 ribu jiwa. Foto: Kemenpar.go.id
BPS Catat Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Sumbar Capai 50 Ribu Jiwa
Daya beli masyarakat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat. BPS mencatat ekonomi Sumbar pada kuartal II 2025 di 3,96 persen.
Daya Beli Masyarakat Melemah, Laju Ekonomi Sumbar Melambat
Pembangunan Gedung Kebudayaan Sumbar. (Foto: Irwanda/langgam.id)
Pemicu Lambatnya Ekonomi Sumbar: Kalah Gesit dari Provinsi Tetangga
Pemerintah baru saja menggelontorkan paket stimulus ekonomi 2025 yang terdiri atas 8 program akselerasi, 4 program lanjutan dan 5 program
Stimulus Ekonomi 2025, Ojol dan Pekerja Lepas Dapat Perhatian Khusus dari Pemerintah
Pemerintah merilis paket ekonomi 2025 yang mencakup 8 program akselerasi, 4 program lanjutan, dan 5 program penyerapan tenaga kerja (8+4+5).
Pemerintah Rilis Program Paket Ekonomi 8+4+5, Ini Tiga Dampak Positifnya