Langgam.id - PSIS Semarang resmi memberhentikan pelatihnya, Jafri Sastra akibat mengalami kekalahan tiga kali dalam laga kandang secara beruntun.
Lewat halaman resmi klub, Kamis, (8/8/2019) manajemen PSIS mengumumkan tidak lagi memperpanjang kontrak dengan mantan pelatih Semen Padang FC tersebut.
Hal itu, karena PSIS mengalami hasil yang buruk dalam beberapa pertandingan terakhir. Kekalahan pertama, saat menghadapi Persib Bandung dengan skor 0-1 untuk kekalahan PSIS Semarang. Disusul kemudian saat menghadapi Tira-Persikabo dengan hasil akhir 0-2.
PSIS juga harus menelan kekalahan 1-3 dari Persipura Jayapura pada pertandingan sebelumnya. Selain hasil buruk tersebut, sebelumnya pada partai perdana PSIS berhadapan dengan Kalteng Putra, Laskar Mahesa Jenar juga terpaksa tunduk dengan skor 1-2.
Pemberhentian Jafri Sastra disampaikan oleh Komisaris PT Mahesa Jenar Semarang, Kairul Anwar. Menurutnya klub mendapati posisi yang sulit karena mengalami kekalahan di kandang. Hal tersebut membuat manajemen melakukan evaluasi kepada pelatih dan pemain.
“Untuk pelatih, kita sudah memanggil coach Jafri Sastra tadi pagi dan dari manajemen memutuskan untuk memberhentikan beliau sebagai pelatih kepala PSIS Semarang,” ucapnya.
Manajemen juga mengucapkan terima kasih kepada Jafri Sastra atas perannya pada musim lalu sehingga PSIS tetap bisa berlaga di Liga 1 2019.
“Kami juga sampaikan terima kasih kepada beliau karena atas perjuangan beliau, kita di musim kemarin bisa bertahan di Liga 1,” ujarnya.
Pertimbangan lainnya pemberhentian Jafri Sastra salah satunya juga melihat aksi suporter. Namun, keputusan tersebut tidak hanya dilihat dari aksi suporter saja, tetapi evaluasi secara keseluruhan.
Untuk ke depannya, PSIS akan ditangani oleh caretaker sambil mencari pelatih yang sesuai dengan gaya bermain Laskar Mahesa Jenar. Manajemen tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan.
“Untuk caretaker menangani sementara sambil kita mencari pelatih yang sesuai dengan gaya bermain PSIS. Kalau siapa nanti pelatih kepalanya, kita belum bisa sampaikan kepada rekan-rekan. Tetapi, yang pasti ada. Kita tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan,” tuturnya.
Evaluasi tersebut juga berdasarkan pertimbangan belum tercapainya target pada komitmen awal. Manajemen menargetkan untuk menyapu bersih laga kandang pada musim ini.
“Kita di awal komitmen, menargetkan untuk sapu bersih laga kandang, kalau memang ada lawan yang berat, paling tidak kita bisa imbang. Tapi ternyata targetnya meleset. Tidak ada yang salah dengan Jafri, cuma karena target meleset, kita dari manajemen tentu ambil tindakan,” katanya.
Lepasnya Jafri dari PSIS, membuat terbuka peluang untuk klub lain merekrutnya, termasuk bagi Semen Padang FC, yang pernah dilatih Jafri.
PSIS Semarang saat ini berada di urutan ke-11 klasemen sementara dengan nilai 14, dari 4 kali menang, 2 seri dan 6 kali kalah. Sementara, Semen Padang FC hingga kini belum sekalipun menang, 4 kali seri dan 6 kali kalah, dengan nilai 4 sudah beberapa minggu berada di urutan ke-18 alias posisi terbawah klasemen sementara Liga 1. (*/Rdi)