Langgam.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat drastis. Jumlah kasus dalam enam bulan tahun 2019 ini hampir 90 persen dari total jumlah kasus pada tahun 2018 lalu.
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Payakumbuh, sampai dengan Juni 2019 sudah ditemukan sebanyak 33 kasus DBD. Jumlah itu hampir 90 persen (tepatnya 89,19 persen) dari data sepanjang 2018. Pada tahun lalu, kasus DBD yang ditemukan di Payakumbuh adalah sebanyak 37 kasus.
“Diprediksi ada peningkatan. Karena, ini baru setengah tahun, jumlahnya sudah mendekati total kasus DBD tahun lalu,” kata Kepala Dinas Kesehatan dr. Bakhrizal, sebagaimana dilansir Humas, di situs resmi Pemko Payakumbuh, Senin (29/7/2019).
Pengelola Program P2M Dinkes Kota Payakumbuh, Roza Novrida merinci data temuan kasus kasus DBD sepanjang 2019, Padsa Januari ditemukan 6 kasus, Februari 9, Maret 4, April 1, Mei 6, dan Juni 7 kasus.
Roza menyebut, salah satu daerah yang angka kasus DBD cukup tinggi dalam satu bulan terakhir adalah Kelurahan Ompang Tanah Sirah, Kecamatan Payakumbuh Utara.
“Karena di kelurahan itu cukup banyak, kami sudah lakukan fogging (pengasapan). Total kasus DBD di Ompang Tanah Sirah bulan lalu berjumlah empat kasus,” katanya.
Terkait pelaksaan fogging tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Desmon Korina menerangkan, ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dijalankan terlebih dahulu.
“Pertama kita pastikan dulu ada positif DBD di salah satu wilayah. Kemudian dilakukan survey, kalau positif ada jentik nyamuk nanti baru dilakukan. Fogging ini hanya untuk membunuh nyambuh dewasa, karena itu fogging harus dilakukan minimal sebanyak dua kali,” jelasnya.
Pada kesempatan itu ia juga menghimbau warga Kota Payakumbuh untuk menjalankan pola hidup bersih dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
“Dengan pola hidup bersih, resiko terjangkit DBD akan bisa dikurangi,” katanya. (*/SS)