Langgam.id - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Djamil Padang menyediakan pojok vaksinasi gratis bagi masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) secara gratis. Syarat yang dibutuhkan untuk mendapatkan vaksin ini hanya membawa foto copy KTP.
"Kami dari rumah sakit mencoba membuat suatu terobosan lagi. Karena kami memiliki SDM memang spesialis terbaik di Sumbar ini," kata Direktur RSUP M Djamil Padang, Yusirwan Yusuf kepada wartawan, Sabtu (3/7/2021).
Pojok vaksinasi gratis ini, kata Yusirwan, akan buka setiap hari hingga pukul 16.00 WIB. Selain itu, pihaknya juga berencana membuat vaksinasi berjalan dengan menyasar wilayah pelosok di Sumbar.
"Menimal tiga kali seminggu kami akan sasar kecamatan-kecamatan di Sumbar ini mengerahkan empat tim. Ada vaksinatornya, ambulans. Pokoknya kami buat rumah sakit berjalan untuk menyusuri pelosok," jelasnya.
Yusirwan mengatakan, gebyar vaksinasi ini sebagai upaya agar herd immunity masyarakat Sumbar tercapai. Pihaknya mengklaim memiliki dosis vaksin jenis sinovac tak terbatasi.
"Alhamdulillah untuk RSUP M Djamil kami koordinasi langsung ke Kemenkes. Akses dosis kami tidak terbatas dari dinas, tapi langsung Kemenkes," ujarnya.
"Target kami 2 ribu (orang) satu hari, sedangkan kami bisa buka hingga 4-5 ribu. Kami punya 11 tim vaksinator, itu standby semua," sambungnya.
Yusirwan mengimbau kepada masyarakat Sumbar, khususnya lanjut usia dan memiliki penyakit bawaan agar dapat melaksanakan vaksinasi. Upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh hanya melalui vaksin.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi menyebut banyak warga terpapar covid-19 berasal dari kelompok yang belum mendapatkan vaksinasi.
“Memang rata-rata setelah kami lihat data, kami cek, banyak terkena positif covid-19 kalau dibandingkan kelompoknya itu yang belum melakukan vaksin,” kata Arry, Sabtu (3/7/2021)
Berdasarkan data, katanya, warga Sumbar yang telah mendapatkan vaksinasi sebanyak 317 ribu orang atau baru 36 persen. Sementara target pencapaian vaksinasi saat ini mencapai 2,2 juta orang.
“Vaksinasi terendah ada di Kabupaten Agam. Faktor rendahnya lantaran memang bisa jadi mobilisasi masyarakat (minim) untuk vaksinasi. Kalau ketersediaan vaksin kita cukup,” jelasnya.