Langgam.id - Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan kunjungan ke Sumatra Barat (Sumbar) terkait vaksinasi covid-19 Sinovac. Sumbar diminta meningkatkan vaksinasi karena pencapaian di daerah itu masih rendah dan masuk peringkat tiga terbawah nasional.
Pimpinan rombongan Komisi IX DPR RI Ansory Siregar mengatakan kunjungan kerja spesifik itu dilakukan dalam rangka pengawasan vaksinasi, menghimpun data dan informasi yang komprehensif tentang akses vaksin di Sumbar, termasuk penyebab rendahnya angka vaksinasi.
"Kemudian menganalisa kebijakan yang telah dan akan ditempuh pemerintah daerah dalam vaksinasi. Kami juga meminta masukan apakah ada masalah dalam persiapan, pelaksanaan dan pasca vaksinasi di Sumbar," katanya di Auditorium Gubernuran Sumbar, Jumat (18/6/2021).
Data yang terhimpun itu nanti akan dibawa ke pusat sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam kebijakan vaksinasi ke depan. Nantinya hasil kunjungi akan ditindaklanjuti di Jakarta dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Diharapkan vaksinasi di Sumbar berjalan dengan bagus.
Dia menilai, pada awal masa covid-19 tahun 2020 lalu penanganan covid-19 dinilai cukup baik di Sumbar. Dia menilai perlunya melibatkan pihak di luar pemerintah untuk menggencarkan vaksinasi.
"Perlu mendekati tokoh masyarakat dan para ulama untuk kelancaran pelaksanaan vaksinasi ini, sudah kita dorong dari Kemenkes dan BPPOM agar dapat memantau Sumbar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Arry Yuswandi menyebut vaksinasi di Sumbar baru 23 persen dari total sekitar 870 ribu orang. Meski demikian, pihaknya optimis bahwa vaksinasi covid-19 di Sumbar akan terus meningkat.
Berbagai usaha terus dilakukan untuk mencapai itu. Pemerintah menurutnya harus proaktif untuk menjemput bola dan tidak hanya menunggu saja. Termasuk mendekati para tokoh alim ulama agar bisa mendukung program vaksinasi covid-19 di Sumbar.
"Kita optimis, kita sifatnya proaktif seperti melakukan vaksin keliling, kalau tidak begitu tidak berhasil, misalnya petugas puskesmas datang ke nagari mengumpulkan lansia, termasuk melibatkan alim ulama, mudah-mudahan dukungannya makin kuat," ujarnya. (Rahmadi/ABW)