Langgam.id - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade meminta pemerintah menegur smelter (pabrik pengolahan dan pemurnian bijih tambang) asing. Hal itu terkait datangnya ratusan tenaga kerja asing (TKA) asal China masuk ke Sulawesi Tenggara di tengah kebijakan larangan mudik.
"Saya minta Pak Menteri melakukan langkah tegas. Pertama, jangan ulangi kejadian berulang Pak Menteri. Pasalnya setiap lebaran tenaga kerja asingnya datang. Rakyat kita disuruh jangan mudik, tetapi tenaga kerja asing yang bekerja di smelter-smelter Tiongkok (China) itu datang di saat masyarakat dilarang mudik," kata Andre saat rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Investasi.
Andre meminta pemerintah lebih peka terhadap suasana kebatinan masyarakat. Menurutnya masuknya TKA asal China saat rakyat dilarang mudik telah mengusik rasa keadilan masyarakat.
"Tahun lalu seperti itu, masa tahun ini juga seperti itu. Masa tidak ada rasa pakewuhnya. Apa setelah larangan mudik selesai, baru mereka boleh hadir tenaga kerja asing itu," tutur Andre.
"Nah, di saat masyarakat Indonesia dilarang mudik, lalu kita dipertontonkan tenaga kerja China itu datang ke Indonesia seakan-akan dia bisa melabrak aturan," tambahnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumatra Barat ini pun meminta Menteri Investasi mengambil sikap soal ramainya kritik kedatangan para WN China ini.
Sementara itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia adalah tenaga kerja berskill khusus yang harus didatangkan untuk mempercepat pembangunan pabrik.
"Saya sampaikan sejak kami menjadi Kepala BKPM dan pernah ada kesepakatan dengan Menteri Tenaga Kerja, Menkumham dan BPPM. Salah satu rekomendasi tenaga kerja asing masuk itu dari BKPM. Jadi tenaga kerja asing yang masuk itu betul-betul punya skill yang dibutuhkan segera dalam rangka penyelesaian pabrik," ungkap Bahlil. (*)