Langgam.id - Pemerintah pusat menambah 16 alat bantu pernapasan atau ventilator lagi untuk Sumatra Barat. Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar mengajukan permohonan tambahan itu untuk penanganan pasien covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar Arry Yuswandi mengatakan sebenarnya ketersediaan ventilator di rumah sakit-rumah sakit di Sumbar cukup. Belum penuh, namun angkanya atau jumlah Bed Occupancy Rate (BOR) yang mendekati ambang batas. Saat ini secara umuma angkanya sekitar 56 persen.
"Mendekati ambang batas, kalau sudah di atas 60 persen kita harus waspada, apalagi kalau sudah di atas 70 persen, harapannya angka BOR tetap di bawah 60 persen," katanya di Padang, Senin (25/5/2021).
Menurutnya ada kecenderungan di Sumbar pasien covid-19 selalu dirujuk ke Padang. Kemudian agar tidak terjadi penumpukan pasien covid-19 karena dibawa ke Padang, maka dalam sebuah rapat Dinkes Sumbar meminta bantuan ventilator kepada BNPB dan Kemenkes sebanyak 25 unit.
"Alhamdulillah dipenuhi sebanyak 16 unit ventilator, sekarang sudah kita siapkan rencana distribusinya ke beberapa rumah sakit yang ada di Sumatra Barat," katanya.
Selain itu terang Arry, pihaknya juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengoperasikan ventilator tersebut, terutama yang paling penting ahli anestesi. Tidak mungkin mengoperasikan ventilator tanpa ada ahli anestesi.
"Kalau tidak punya ahli anestesi maka ventilator tidak bisa dimanfaatkan, SDM-nya menyesuaikan rumah sakit daerahnya masing-masing," katanya.
Ia mencontohkan di rumah sakit di Kabupaten Sijunjung punya ahli anestesi. Kemudian di rumah sakit di Lubuk Sikaping Pasaman juga punya maka bisa dibantu.
"Intinya sepanjang rumah sakit punya SDM dan ada ruangannya maka dapat dibantu dengan ventilator," ucap Arry. (Rahmadi/yki)